Riwayat Angkutan Sungai yang Pernah Beroperasi di Jakarta

1 day ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta -- Ahmad Ramdhani, aktivis lingkungan, rutin mengajak masyarakat menyusuri sungai di Jakarta setiap dua pekan sekali. Bersama Yayasan Khatulistiwa Respon Tim, lembaga yang didirikan, Ahmad mengajak warga ibu kota untuk menaiki perahu karet mengarungi segmen Sungai Banjir Kanal Barat yang membelah tiga kecamatan di Jakarta Pusat: Menteng, Setiabudi, dan Tanah Abang.

Jalur sungai tersebut tadinya merupakan rute transportasi sungai atau waterway yang pernah beroperasi pada era mantan gubernur Jakarta, Sutiyoso. Dengan mengajak masyarakat menyusuri sungai yang sama, Ahmad berharap wacana tentang transportasi air di ibu kota bisa kembali dibicarakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia berharap agar Pemerintah Jakarta juga berupaya menghidupkan kembali angkutan sungai tersebut. "Ini sangat berpotensi jika dijadikan transportasi air. Kebetulan saya juga dulu pernah ikut mencoba waterway di era Sutiyoso," kata Ahmad di Jakarta Pusat pada Rabu, 30 Juli 2025.

Jakarta pernah memiliki angkutan sungai yang beroperasi di pusat kota. Pada 2007, di era mantan Gubernur Sutiyoso, waterway kerap mengangkut penumpang di segmen Sungai Banjir Kanal Barat. Angkutan sungai itu menghubungkan halte di Jalan Halimun dekat Stasiun Manggarai hingga halte di belakang Stasiun Karet.

Kepala Dinas Perhubungan Jakarta Syafrin Liputo menyebut angkutan sungai yang sempat aktif saat era Sutiyoso tidak lagi beroperasi karena beberapa masalah. "Mulai dari masih banyaknya sampah yang dibuang di sungai-sungai Jakarta, pendangkalan sungai akibat sedimentasi, tingkat polusi air yang tinggi, hingga debit air yang tidak stabil," kata Syafrin kepada Tempo pada Rabu, 30 Juli 2025.

Menurut arsip Tempo, uji coba angkutan sungai Jakarta dimulai pada 2005. Kepala Dinas Perhubungan Jakarta waktu itu, Rustam Effendy, mengatakan transportasi sungai adalah salah satu solusi yang ingin diuji coba pemerintah untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.

Saat itu, Jakarta di bawah kepemimpinan Sutiyoso sedang berupaya membangun berbagai moda transportasi umum, di antaranya busway, monorel, subway, kereta api perkotaan, dan angkutan kapal. "Kalau moda transportasi sudah layak, kita bicara pembatasan kendaraan," kata Rustam seperti diberitakan Tempo pada 6 September 2005.

Sutiyoso kemudian meresmikan angkutan sungai untuk digunakan publik pada 6 Juni 2007. Saat itu, waterway hanya beroperasi pada Sabtu dan Ahad. Tarifnya adalah Rp 1.500 per penumpang. Selama beroperasi, moda transportasi sungai hanya mempunyai dua armada kapal. Masing-masing kapal itu, yaitu Kapal Motor (KM) Kerapu III dan KM Kerapu VI, memiliki kapasitas sekitar 28 penumpang.

Cetak biru angkutan sungai Jakarta memiliki jalur Manggarai-Pasar Rumput-Mampang-Jembatan Rasuna Said-Sudirman-Dukuh Atas-Karet dengan jarak tempuh empat kilometer. Namun, selama aktif beroperasi, angkutan sungai Jakarta hanya memiliki tiga dermaga, yaitu di pinggir sungai kawasan Jalan Halimun, Jalan Sudirman, dan di belakang Stasiun Karet. Jalur itu memiliki panjang 1,7 kilometer.

Transportasi waterway Jakarta tidak bertahan lama setelah Sutiyoso digantikan oleh Fauzi Bowo sebagai gubernur pada 2007. Fauzi menghentikan operasional waterway karena dinilai tidak efektif sebagai moda transportasi di Jakarta saat itu. Salah satunya sampah yang kerap menyangkut di baling-baling kapal dan menghambat perjalanan. 

Pada awal 2008, Fauzi memerintahkan dua armada kapal angkutan sungai untuk pindah beroperasi ke Kepulauan Seribu. Angkutan sungai waterway Jakarta pun tak pernah lagi beroperasi di Sungai Banjir Kanal Barat hingga saat ini.

Dua halte dermaga waterway saat ini masih berdiri di bibir sungai Jalan Halimun dan belakang Stasiun Karet. Namun, bangunan bergaya khas Betawi itu kini terbengkalai. Tangga turun yang menghubungkan halte dengan sungai tak lagi bisa digunakan karena setengahnya hancur. Sementara halte di Jalan Sudirman hanya menyisakan tiang-tiang bekas bangunannya.

Read Entire Article