KETUA Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengapresiasi peran para Persaudaraan Istri Anggota (PIA) DPR yang dinilai berkontribusi besar dalam membantu tugas dan kinerja para legislator. Dia mengatakan, tanpa dukungan dari istri, anggota DPR tak mungkin mampu untuk menjalankan tugas di tengah tekanan dan kritik yang terjadi selama proses transformasi.
"Kalau tidak didukung istri, anggota DPR tak bisa jalankan tugas dengan lebih baik," kata Puan dalam acara PIA DPR yang dihelat di Kompleks DPR/DPD/MPR pada Kamis, 9 Oktober 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Peran para istri bagi anggota DPR, Puan melanjutkan, mempengaruhi kinerja, khususnya di tengah masa transformasi yang ditujukan untuk membuat DPR lebih bermanfaat dan mawas diri. Karena itu, Puan meminta, para istri anggota DPR tetap mengutamakan gotong royong. Selain itu, dia melanjutkan, para istri tak berhenti mendukung para suaminya untuk dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan kehendak masyarakat. "Kalau bukan karena istri, kami tentu saja tidak bisa bekerja dengan tenang," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Dalam pidatonya di Sidang Paripurna sehubungan dengan Laporan Kinerja DPR Tahun Sidang 2024-2025 lalu, Puan meminta agar seluruh anggota DPR memahami ihwal posisinya saat ini yang merupakan wakil rakyat.Dia mengatakan, sebagai wakil rakyat, DPR sudah semestinya banyak membicarakan ihwal persoalan yang terjadi di masyarakat, bukan justru berlaku sebaliknya, yaitu menjadi perbincangan rakyat.
Dia menegaskan, DPR harus berkomitmen untuk melayani rakyat agar harapan dan keyakinan rakyat dapat tetap tumbuh dan mengakar. "Kritik rakyat bisa datang dengan berbagai cara. Halus, keras, bahkan kasar harus didengar sebagai suara rakyat," kata Puan pada Kamis, 2 Oktober 2025.
Sepanjang dua bulan terakhir ini DPR menjadi sorotan masyarakat imbas kebijakan yang dinilai tak sejalan dengan kondisi rakyat. Misalnya, kenaikan tunjangan anggota Dewan hingga sikap nirempati terhadap kondisi sosial. Kebijakan tersebut kemudian berbuah amarah rakyat. Sepanjang 25-31 Agustus lalu demonstrasi pecah tidak hanya di depan Kompleks DPR, namum juga di pelbagai daerah di Indonesia.
Pilihan Editor: