KEMENTERIAN Pendidikan Dasar dan Menengah akan menggelontorkan Rp 2 miliar untuk memperbaiki Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK Negeri 1 Cileungsi, Jawa Barat. Sekolah tersebut ambruk secara tiba-tiba pada Rabu, 10 September 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengatakan perbaikan ini akan masuk ke dalam Program Revitalisasi Satuan Pendidikan. Menurut dia, ada tiga bangunan yang akan diperbaiki. Ketiganya ditargetkan rampung sebelum 15 Desember 2025 dengan skema pembangunan swakelola.
Untuk sementara ini, Mu'ti menambahkan, kegiatan belajar-mengajar akan berlangsung menggunakan tenda. Saat ini setidaknya ada tiga tenda kelas darurat yang didirikan oleh kementerian. Mu'ti pun meminta siswa bersabar atas musibah yang terjadi.
"Yakinlah bahwa musibah ini di luar kekuasaan kita," ujar Mu'ti ketika mengunjungi langsung sekolah pada Kamis, 11 September 2025, dilansir dari laman resmi Kemendikdasmen.
Selain mengunjungi sekolah, Abdul Mu'ti juga menjenguk sejumlah siswa yang terluka karena tertimpa reruntuhan bangunan. Mereka dirawat di Rumah Sakit Radjak Hospital Cileungsi. Mu'ti menyatakan lembaganya akan memberikan uang santunan dan dukungan psikososial kepada korban. "Kepada anak-anak yang sakit dan sedang dalam perawatan semoga segera pulih," ujar dia.
Pada Rabu pagi, atap dan bangunan SMKN 1 Cileungsi secara tiba-tiba runtuh dan menimpa sejumlah murid dan guru yang tengah belajar. Peristiwa tersebut terekam dalam video singkat yang diunggah Dinas Pendidikan Jawa Barat di akun Instagram @disdikjabar. Dalam video tersebut, terlihat ruangan kelas hancur dengan besi baja ringan dan genting berserakan hampir menutupi seluruh ruangan.
Siswa sempat berlarian keluar ruangan. Namun, sebagian pelajar itu tetap tertimpa reruntuhan bangunan ketika sedang melarikan diri. Dilansir dari Antara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor, mencatat sedikitnya ada 31 orang terluka akibat tertimpa reruntuhan bangunan tersebut.