Medan, Sumut (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan Sumatera Utara meningkatkan literasi keuangan kepada pelajar di Kepulauan Nias guna menanamkan budaya menabung sejak dini.
"Menabung sejak dini buka menyimpan uang semata, melainkan membentuk kebiasaan bijak dalam mengelola keuangan di daerah itu," ujar Kepala OJK Provinsi Sumatera Utara Khoirul Muttaqien di Medan, Sumut, Sabtu.
Khoirul melanjutkan para pelajar tidak hanya memahami pentingnya menabung, tapi juga mengenal berbagai produk dan layanan keuangan yang aman dan sesuai kebutuhan, dan kewaspadaan terhadap bahaya judi daring yang kerap menyasar generasi muda.
Dengan pengetahuan yang cukup, maka generasi muda dapat terhindar dari penipuan keuangan dan lebih siap merencanakan masa depan.
"Wilayah Nias merupakan daerah yang membutuhkan perhatian khusus untuk mendorong percepatan pembangunan ekonomi sekaligus memperkuat literasi dan inklusi keuangan," kata dia.
Oleh karena itu, ia mengatakan upaya itu diharapkan dapat membuka peluang ekonomi yang lebih besar, sehingga masyarakat mampu meraih kesejahteraan.
"Kegiatan literasi keuangan itu bulan hanya untuk pelajar, tapi bersamaan dengan perangkat desa, dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan masyarakat lainnya," kata dia.
Khoirul mengatakan dengan tujuan menanamkan budaya menabung sejak dini, meningkatkan pemahaman pengelolaan keuangan, memperluas akses terhadap produk dan layanan keuangan formal, serta mencegah masyarakat terjerat praktik
keuangan ilegal.
"Hal ini merupakan tindak lanjut Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2019 yang menetapkan 20 Agustus sebagai momentum nasional untuk mendorong kesadaran menabung dan pengelolaan keuangan yang bijak.
Untuk itu, dia mengatakan peringatan itu menjadi bagian dari upaya berkesinambungan OJK bersama pemangku kepentingan untuk mendukung pencapaian target inklusi keuangan nasional sebesar 91 persen pada 2025, 93 persen pada 2029, dan 98 persen pada 2045.
OJK Sumut bersama pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) telah menyelenggarakan 804 kegiatan literasi keuangan yang menjangkau sekitar 47.815 peserta dari berbagai segmen masyarakat, di antaranya mahasiswa, pelajar, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), ibu rumah tangga, petani, masyarakat di 3 T (tertinggal, terluar dan terdepan), dan disabilitas selama Juli 2025.
Kegiatan itu juga selaras dengan implementasi Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLKI) 2021-2025, yang menempatkan literasi keuangan sebagai fondasi perlindungan konsumen dan penguatan daya tahan ekonomi rumah tangga.
Pewarta: M Sahbainy Nasution
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.