INFO NASIONAL - Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menyebut hari ini sebagai momentum penting bagi masa depan Provinsi Lampung, seiring dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Provinsi Lampung dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) terkait pelaksanaan Program Kelas Migran Vokasi.
Penandatanganan ini berlangsung di Gedung Bagas Raya, Bandar Lampung, Rabu, 30 Juli 2025. Hal ini sekaligus menandai peluncuran resmi program yang dirancang untuk membekali lulusan SMA dan SMK di Lampung dengan keterampilan vokasi serta perlindungan hukum yang memadai untuk bekerja di luar negeri secara profesional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jika dilihat dari data, tingkat pengangguran terbuka lulusan SMA/MA mencapai 6,88 persen dan SMK sebesar 5,77 persen. Ini menjadi sinyal bahwa lulusan kita belum sepenuhnya terkoneksi dengan dunia kerja, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Gubernur Rahmat.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal (kanan), dan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding saat menghadiri peluncuran Program Kelas Migran Vokasi di Gedung Bagas Raya, Bandar Lampung, Rabu, 30 Juli 2025. Dok. Pemprov Lampung
Berdasarkan data terakhir, jumlah angkatan kerja di Provinsi Lampung mencapai 5,09 juta orang, dengan 4,8 juta di antaranya telah bekerja. Namun, mayoritas—yakni 3,4 juta orang—masih berada di sektor informal, sementara sektor formal hanya menyerap 1,4 juta tenaga kerja.
Berangkat dari tantangan tersebut, Pemprov Lampung menggagas Kelas Migran Vokasi sebagai upaya konkret untuk menjadikan bekerja ke luar negeri bukan sekadar pilihan alternatif, tetapi sebuah strategi untuk membentuk insan profesional yang tangguh dan memiliki etos kerja global.
“Bagi anak-anak muda Lampung, bekerja di luar negeri adalah cara untuk meningkatkan kapasitas teknis, memperluas wawasan internasional, dan pulang sebagai pribadi unggul yang mampu menciptakan lapangan kerja baru,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa program ini akan memberikan kontribusi langsung terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lampung melalui penghasilan yang layak, akses pendidikan, dan layanan kesehatan yang lebih baik.
Sebagai bentuk keseriusan, Pemprov Lampung menargetkan implementasi Kelas Migran Vokasi mulai Tahun Ajaran 2025/2026 di 341 SMA/SMK Negeri se-Provinsi Lampung, dengan pembukaan 316 kelas dan sasaran 9.480 siswa.
Program ini selaras dengan visi "Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas" serta misi pembangunan SDM unggul, ekonomi inklusif, dan kehidupan masyarakat yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Sementara itu, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengapresiasi langkah Lampung yang telah menjadi pelopor dalam migrasi modern berbasis pendidikan vokasi. “Daripada membangun balai pelatihan baru, Lampung justru memanfaatkan ruang pendidikan yang sudah ada agar siswa punya arah masa depan yang jelas,” kata Abdul.
Abdul Kadir menambahkan bahwa bekerja ke luar negeri membawa setidaknya lima manfaat strategis—mulai dari peningkatan kesejahteraan pribadi, penguatan ekonomi daerah, hingga transfer pengalaman yang membangun karakter dan daya saing bangsa.
Saat ini, sebanyak 8.500 siswa telah terdaftar dalam program ini. Sebagai pendukung kompetensi global, Kementerian P2MI dan Pemprov Lampung juga telah menyiapkan 40 guru bahasa Jepang untuk memperkuat penguasaan bahasa asing peserta program.(*)