KEPOLISIAN Resor Wonosobo, Jawa Tengah menangkap seorang pria berinisial I, yang diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap Sersan Dua RS, prajurit Komando Distrik Militer 0707/Wonosobo. Setelah ditangkap, penyelidikan terhadap I dilakukan oleh Polres Wonosobo bersama Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia.
“Saat ini sedang dilaksanakan penyelidikan oleh pihak Polisi Militer secara berkoordinasi dengan Polres Wonosobo,” kata Kepala Penerangan Komando Daerah Militer IV Diponegoro, Letnan Kolonel Infanteri Andy Soelistyo, melalui keterangan tertulis, pada Selasa, 16 September 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Andy mengatakan kepolisian tengah memeriksa I secara intensif di Polres Wonosobo. “Pelaku sudah diamankan dan sedang diperiksa oleh kepolisian,” kata dia.
Andy mengatakan insiden pembunuhan itu terjadi pada Sabtu malam, 13 September 2025. Awalnya, Serda RS baru saja selesai memantau wilayah di Komando Rayon Militer (Koramil) pada sekitar pukul 20.00 WIB. Kemudian RS singgah di Restoran Shaka, Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, untuk makan malam.
Tiga jam kemudian, RS mendengar keributan di salah satu ruangan di restoran tersebut. Lalu RS menuju lokasi dan mendapati seorang pengunjung pria bersitegang dengan pegawai resto.
“Korban berusaha melerai dan mengarahkan pengunjung tersebut ke parkiran,” kata Andy.
Namun, kata dia, pertikaian itu bukannya mereda. Di area parkir, pria yang dilerai itu justru kembali ke mobil Daihatsu Veloz putih miliknya. Lalu ia mengambil sebilah senjata tajam dan menyerang RS dari belakang. “Tusukan mengenai pipi kiri bawah korban. Setelah itu, pelaku melarikan diri dengan mobilnya,” ujar Andy.
Sejumlah pengunjung dan pegawai resto kemudian mengevakuasi Serda RS ke Rumah Sakit Pembina Kesejahteraan Umat Wonosobo. Namun, upaya pertolongan terhadap RS tidak berhasil. “Sekitar pukul 00.30 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit,” kata Andy.
Jenazah RS telah dimakamkan dengan prosesi militer. “Dandim beserta Kodam akan terus membantu pengurusan administrasi dan memastikan hak-hak almarhum diberikan kepada keluarganya,” ujar Andy.