Liputan6.com, Jakarta - Institut Media Digital Emtek (IMDE) kembali menghadirkan talkshow inspiratif. Kali ini bertajuk Scenesation#2: Comeback in Cinema, yang kali ini membedah film drama remaja terbaru berjudul “Bertaut Rindu: Semua Impian Berhak Dirayakan”.
Acara ini berlangsung di kampus IMDE, Jakarta Barat, pada Kamis (31/7/2025), dengan menghadirkan Dini Suryani selaku Head of Marketing, Promotion & PR Sinemart, serta dimoderatori oleh Erwin Mulyadi, S.Si, M.Ikom, selaku Kaprodi Konten Kreatif.
Dalam kesempatan tersebut, Dini Suryani menyampaikan bahwa Bertaut Rindu menjadi penanda kembalinya Sinemart ke industri film layar lebar setelah lebih dari satu dekade fokus pada produksi sinetron televisi. Ia mengungkapkan bahwa saat ini iklim perfilman Indonesia sedang bergairah kembali.
“Film Indonesia tengah bangkit dan bangkan penonton film Indonesia lebih banyak ketimbang film produksi asing. Iklim yang sangat kondusif ini yang mendorong Sinemart kembali menyapa penonton film Indonesia,” kata Dini.
Film “Bertaut Rindu: Semua Impian Berhak Dirayakan”, yang resmi tayang di bioskop mulai 31 Juli 2025, merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Tian Topandi—pemenang The Writers Show dalam ajang Gramedia Writing Project 2021.
Menurut Dini, Sinemart memutuskan untuk mengangkat novel ini ke layar lebar karena kisahnya sangat relevan dengan kehidupan keluarga masa kini, khususnya isu yang dialami oleh generasi Z.
"Jadi hubungan antara anak dengan orang tua gitu. Terus gimana orang tua berkomunikasi juga dengan anaknya, gimana anaknya berkomunikasi dengan orang tua, gimana kadang-kadang kita lihat juga mungkin di keluarga kita atau di sekeliling kita," ujarnya.
Dia menambahkan, "Orang tua yang memang sudah diajarkan sama orang tuanya bahwa kamu mesti ikutin apa kata ayah atau apa kata papa gitu. Jadi papa yang sudah mendesain kehidupan anak-anaknya,sementara ada penolakan dari sebagian anak-anak."
Film yang disutradarai oleh Rako Prijanto ini dibintangi oleh Adhisty Zara dan Ari Irham sebagai pemeran utama. Cerita berfokus pada kehidupan Jovanka (Adhisty Zara), seorang remaja yang harus menghadapi perubahan besar setelah orang tuanya bercerai. Ia pindah ke Bandung bersama ibunya, Yuli (Putri Ayudya), dan mencoba menata hidup di tempat baru.
Di sekolah barunya, ia bertemu Magnus (Ari Irham), seorang cowok pendiam yang menyimpan banyak rahasia dan trauma. Dari pertemuan tak terduga ini, tumbuh hubungan yang tak hanya mempertemukan dua hati, tapi juga dua jiwa yang sama-sama terluka.
Melalui gambar, tawa, dan percakapan yang tak selalu mudah, Jovanka dan Magnus perlahan menemukan tempat aman satu sama lain dan keberanian untuk menghadapi dunia yang tak selalu ramah.
Film drama keluarga yang sangat relevan dengan kehidupan saat ini patut ditonton oleh kita semua, terutama keluarga yang memiliki anak-anak remaja, dan juga mereka yang ingin mengetahui kehidupan remaja dengan segala problematikanya.