WAKIL Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau lokasi banjir di Provinsi Bali pada Jumat, 12 September 2025. Gibran didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto.
Gibran meninjau dua pos pengungsian, yaitu Banjar Tohpati dan Banjar Sedana Mertha Ubung yang berada di Kota Denpasar, Bali. Putra mantan presiden Joko Widodo itu sempat berbicara dengan para warga terdampak banjir.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Gibran menyampaikan ucapan turut berduka dan memberikan motivasi agar warga tetap semangat menjalani hari-hari ke depan. “Bapak dan Ibu tenang semua, nanti akan dibantu oleh pemerintah,” kata Gibran dalam siaran pers BNPB, Jumat.
Gibran berujar infrastruktur yang rusak akibat banjir akan diperbaiki melalui kerja sama pusat dan daerah. “Nanti yang rumah dan toko yang rusak akan diperbaiki,” kata mantan wali kota Solo itu.
Selain meninjau pos pengungsian, rombongan wakil presiden turut mengunjungi rumah korban yang meninggal akibat banjir. Mereka juga meninjau Pasar Badung yang masih dalam proses pembersihan dari sisa material banjir.
Menurut BNPB, Pasar Bandung sempat terendam air di basement. Tim gabungan masih berupaya menyedot material banjir dari basement yang digunakan sebagai tempat parkir itu. "Sebanyak 2 kendaraan roda empat dan 43 motor berhasil dievakuasi keluar dari basement," kata Kepala Pusat Data dan Informasi atau Kapusdatin BNPB Abdul Muhari.
Sementara itu, Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan seluruh titik banjir di Bali sudah surut. “Untuk banjir di Bali yang tanggal 10 September sangat masif diberitakan, sekarang dinyatakan selesai tidak ada lagi genangan air di manapun," kata dia.
Pada Jumat, Suharyanto menyebut pengungsi akibat banjir di seluruh Bali tersisa 185 orang. Mereka, kata Suharyanto, tinggal di titik pengungsian saat malam dan kembali ke rumah masing-masing pada siang hari untuk membersihkannya dari material banjir.
Menindaklanjuti masih adanya korban yang dilaporkan hilang, Kepala BNPB berujar tim pencari gabungan terus berupaya menemukan mereka. “Satgas gabungan akan tetap mencari korban hilang, golden time dalam pencarian korban itu enam atau tujuh hari,” ujarnya.