Liputan6.com, Jakarta Federico Chiesa mencetak gol untuk Liverpool vs Bournemouth dan langsung teringat mendiang Diogo Jota. Momen spesial di Anfield ini pun membuatnya terharu.
Liverpool mengawali perjalanan di Premier League 2025/2026 dengan laga penuh drama melawan Bournemouth di Anfield, Sabtu (16/08/2025) dini hari WIB. Pertandingan ini berlangsung sengit sejak awal.
The Reds akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor 4-2 setelah pertarungan yang menguras emosi. Gol Liverpool dicetak oleh Hugo Ekitike, Cody Gakpo, Federico Chiesa, dan Mohamed Salah.
Sementara itu, Bournemouth membalas lewat dua gol Antoine Semenyo. Jalannya laga kian memanas di babak kedua, terutama saat Liverpool mencetak dua gol di menit-menit akhir.
Momen tersebut membuat Anfield bergemuruh, namun juga menyisakan suasana haru di tengah euforia kemenangan. Salah satu gol yang paling berkesan adalah milik Federico Chiesa. Bukan hanya karena waktunya yang krusial, tetapi juga karena dedikasi spesial yang ia tujukan untuk sosok yang sangat berarti bagi Liverpool.
Gol Chiesa untuk Diogo Jota
Federico Chiesa mengaku gol yang ia cetak melawan Bournemouth punya arti lebih dari sekadar tambahan skor. Pemain asal Italia itu mengatakan kepada BBC Sport bahwa ia langsung teringat pada mendiang Diogo Jota begitu bola masuk ke gawang lawan.
Jota, yang wafat pada usia 28 tahun akibat kecelakaan mobil di Spanyol utara pada Juli lalu bersama sang adik Andre Silva, menjadi sosok yang sangat dirindukan oleh skuad Liverpool.
"(Gol itu) adalah momen yang luar biasa bagi saya, tetapi doa saya untuk Diogo. Saya pikir dari apa yang telah kita lihat, itu adalah harinya," seru Chiesa.
Laga Sarat Emosi untuk Liverpool dan Chiesa
Pertandingan melawan Bournemouth bukan hanya soal tiga poin pembuka musim bagi Liverpool. Suasana di Anfield dipenuhi rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian Jota. Para pemain dan suporter sama-sama larut dalam momen hening untuk mengenang jasa sang penyerang.
Penghormatan untuknya terasa sejak sebelum kick-off, sepanjang laga, hingga peluit panjang berbunyi. Mohamed Salah pun tak kuasa menahan air mata saat ia berdiri di depan para penggemar selepas peluit akhir. Tangisnya menjadi gambaran betapa besar arti Jota bagi ruang ganti Liverpool.
Bagi Chiesa, momen ini menjadi pengingat bahwa sepak bola bukan sekadar permainan, melainkan juga tentang ikatan emosional yang kuat di dalam tim. Golnya ke gawang Bournemouth akan selalu ia kenang sebagai bagian dari penghormatan terakhir untuk Diogo Jota.
"Perasaan yang diberikan para penggemar kepada saya, meneriakkan lagunya sepanjang pertandingan, itu sangat emosional, sangat emosional bagi saya. Saya harus mengatakan bahwa setelah gol itu, pikiran saya tertuju pada keluarganya, saudaranya, Andre. Hanya itu yang bisa saya katakana,” tandasnya.
(BBC)