Liputan6.com, Jakarta - Tesla disebut telah meluncurkan ponsel terbaru bernama Pi Phone, di mana perangkat itu akan bersaing dengan iPhone.
Informasi ini marak beredar di grup WhatsApp maupun media sosial seperti Facebook. Berdasarkan penelusuran Tekno Liputan6.com, Kamis (9/10/2025), kabar itu dipastikan hoaks.
Kabar Tesla meluncurkan ponsel Pi Phone setidaknya dibagikan oleh tiga akun Facebook dengan narasi yang sama. Berikut ini narasinya:
Tesla resmi meluncurkan Pi Phone seharga USD 789 (sekitar Rp12 juta) yang diklaim mengubah peta persaingan smartphone dunia.
Perangkat ini hadir dengan konektivitas Starlink gratis tanpa SIM card atau Wi-Fi, memungkinkan penggunanya terhubung ke internet di mana pun, dari gurun hingga puncak gunung, selama satelit dapat menjangkau lokasi.
Fitur ini menjanjikan revolusi besar: tidak ada lagi tagihan bulanan, biaya roaming, atau area tanpa sinyal.
Selain itu, Pi Phone juga dilengkapi kemampuan unik yang belum pernah ditawarkan Apple: pengisian daya tenaga surya, sinkronisasi Neuralink, fitur mining kripto, hingga integrasi dengan Tesla Car Control dan SpaceX untuk transmisi video langsung.
Elon Musk menegaskan bahwa Apple harus waspada, sebab Tesla Pi Phone tidak hanya bermain di ranah smartphone, melainkan membangun ekosistem komunikasi mandiri berbasis satelit.
Bantahan Elon Musk
Mengutip Cek Fakta Liputan6.com, hoaks terkait Tesla akan membuat smartphone untuk menyaingi iPhone sudah lama santer terdengar.
Hal ini pun langsung dibantah Co-founder dan CEO Tesla, Elon Musk. Dalam podcast Joe Rogan Experience pada 5 November 2025, Musk menegaskan tidak akan memproduksi smartphone untuk saat ini.
"Tidak, kami sedang tidak melakukan hal itu," tutur Musk, dikutip dari podcast Joe Rogan Experience.
Musk menjelaskan ketidakinginannya membuat smartphone bukan karena Tesla tidak mampu membuatnya. Dia bahkan menilai Tesla sangat mampu membuat smartphone dengan sistem operasi di luar Android maupun iOS.
"Tentu kami bisa melakukannya seperti Anda tahu kami memiliki sistem operasi berbasis Linux. Dan saya meyakini Tesla berada dalam posisi yang lebih baik untuk membuat ponsel baru, itu bukan (berbasis) Android, iPhone atau mungkin perusahaan manapun di dunia. Tapi, itu bukan sesuatu yang ingin kami lakukan, kecuali ketika kami harus melakukannya," Musk menjelaskan.
Disinggung soal gambar kondisi apa yang akhir membuat Tesla harus membuat ponsel, Musk menyebut bahwa Tesla akan membuat ponsel jika Apple (iOS) atau Google (Android) mulai melakukan pembatasan yang tidak masuk akal.
"Jika Apple dan Google (Android) mulai melakukan hal-hal yang sangat buruk, seperti sensor aplikasi atau menjadi penjaga garbang (pembatasan) kepada orang-orang dalam arti yang buruk, maka saya kira kami akan membuat smartphone," Musk Memungkaskan.
Elon Musk Jadi Orang Pertama Dunia dengan Kekayaan Setengah Triliun Dolar, Ini Sumber Hartanya
Bos Tesla, Elon Musk, resmi mencatat sejarah sebagai orang pertama di dunia yang memiliki kekayaan bersih lebih dari USD 500 miliar atau kurang lebih Rp 8.200 triliun (estimasi kurs Rp 16.400 per USD)
Menurut Indeks Miliarder Forbes, kekayaan Musk sempat menyentuh USD 500,1 miliar pada Rabu sore waktu New York, meski kemudian turun tipis ke angka USD 499 miliar.
Dikutip dari BBC, Kamis (2/10/2025), pencapaian ini didorong oleh kenaikan tajam saham Tesla, serta valuasi yang meningkat dari bisnis lain seperti SpaceX dan startup AI xAI.
Tonggak sejarah tersebut semakin mengukuhkan posisi Musk sebagai orang terkaya di dunia, jauh di atas pesaingnya.
Pendiri Oracle, Larry Ellison, berada di posisi kedua dengan kekayaan sekitar USD 350,7 miliar setelah saham perusahaannya melonjak berkat prospek bisnis cloud dan kecerdasan buatan.
Untuk diketahui, di awal September kemarin Elon Musk sempat kehilangan gelar sebagai orang terkaya di dunia. Gelar tersebut diambil oleh Larry Ellison, yang merupakan salah satu pendiri Oracle sekaligus sekutu Presiden AS, Donald Trump.
Saham Tesla Jadi Mesin Utama Kekayaan Musk
Sebagian besar kekayaan Musk berasal dari kepemilikan lebih dari 12% saham Tesla. Tahun ini, saham perusahaan mobil listrik tersebut naik lebih dari 20%, termasuk kenaikan 3,3% pada perdagangan Rabu di New York.
Investor juga menilai positif fokus Musk yang kini lebih banyak tercurah pada Tesla ketimbang urusan politik. Sebelumnya, ia sempat menuai kritik karena perannya di Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) pemerintahan Trump.
Selain Tesla, Musk juga aktif di perusahaan roket SpaceX, platform media sosial X, serta startup kecerdasan buatan xAI. Keberagaman portofolio ini membuat kekayaannya terus melesat seiring tren teknologi global.