GUBERNUR Jawa Tengah Ahmad Luthfi akan mengaktifkan sistem keamanan lingkungan atau siskamling di wilayahnya. Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengeluarkan surat edaran agar pemerintah daerah menjalankan program untuk menjaga keamanan itu.
"Seluruh Jawa Tengah kami efektifkan kembali terkait dengan Siskamling. Di Jawa Tengah sudah ada yang namanya Jogo Tonggo, kami efektifkan kembali itu," kata Luthfi pada Kamis, 11 September 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Jogo Tonggo merupakan program saling jaga yang digagas Gubernur Jawa Tengah periode sebelumnya, Ganjar Pranowo. Program tersebut digalakkan ketika pandemi Covid-19.
Kini Luthfi mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Jateng No. 300.1/88/Setda/2025 tertanggal 8 September 2025. Berisi menekankan pada peningkatan kewaspadaan dini di tingkat desa atau kelurahan.
Luthfi juga akan melakukan penguatan koordinasi antaranggota Satuan Perlindungan Masyrarakat bersinergi dengan TNI atau Polri. "Kami melakukan kegiatan dengan beberapa karang taruna, siskamling, dan potensi masyarakat untuk menjaga kondusivitas wilayah," ujar dia.
Di Jawa Tengah ada 254.004 orang anggota Satlinmas. Mereka tersebar di 7.810 desa dan 753 kelurahan di 35 kabupaten dan kota.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menginstruksikan kepala daerah untuk mengaktifkan kembali pos keamanan lingkungan (poskamling) guna memperkuat keamanan, ketertiban, serta meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Poskamling atau siskamling ini sudah ada sejak era 1980-an, kini tinggal diaktifkan kembali yang sudah tidak aktif," kata dia di sela kunjungan ke lokasi rumah yang akan dibedah di Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel dikutip dari Antara pada Kamis, 11 September 2025.
Dia mengatakan poskamling sudah ada sebelum era itu yang diistilahkan ronda malam.
Berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran yang menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah agar mengaktifkan kembali poskamling.
Tito mengatakan, selain untuk menjaga keamanan warga, poskamling dapat menjadi sarana diskusi dan berinteraksi satu sama lain. Selain itu, siskamling juga untuk mewaspadai potensi ancaman, seperti kejahatan jalanan, narkoba, maupun bahaya radikalisme.