Liputan6.com, Jakarta Perjalanan Ruben Amorim sebagai manajer Manchester United belum berjalan mulus. Awal musim 2025/2026 dipenuhi tekanan karena hasil yang tak konsisten di Premier League.
Situasi itu kian rumit setelah beberapa pemain yang dilepas justru tampil menonjol di klub barunya. Nama-nama seperti Marcus Rashford dan Rasmus Hojlund kembali mencuri perhatian dengan performa apik di akhir pekan.
Bagi para pengkritik, performa mereka menjadi bukti bahwa keputusan Amorim melepas pemain-pemain itu adalah kesalahan besar. Namun, manajemen klub memiliki pandangan berbeda terkait langkah transfer tersebut.
Menurut sumber internal klub, keputusan menjual pemain bukan hanya soal penilaian Amorim. United yakin beberapa pemain memang butuh tantangan baru untuk berkembang di luar Old Trafford.
Kini, setelah bursa transfer musim panas berakhir, menarik untuk melihat bagaimana nasib enam pemain buangan Amorim itu. Apakah mereka benar-benar menemukan kembali performa terbaiknya?
1. Marcus Rashford
Marcus Rashford langsung mencuri perhatian sejak bergabung dengan Barcelona. Ia mencatat tiga gol dan lima assist dalam sepuluh pertandingan pertama di semua ajang.
Sebelum bergabung, sempat muncul keraguan di internal Barcelona terkait sikap dan komitmen Rashford. Namun, tim pelatih dan medis langsung terkesan dengan kebugarannya saat tiba di Spanyol.
Setelah awal yang kurang konsisten, Rashford kini tampil lebih tajam dengan lima kontribusi gol dalam lima laga terakhir La Liga. Ia juga bersinar di Liga Champions dengan dua gol ke gawang Newcastle dan satu assist kontra PSG.
Gol indahnya ke gawang Sevilla sempat tertutupi karena Barcelona kalah 1-4. Meski begitu, Rashford terus menunjukkan perkembangan positif dan klub berharap performa apik ini bertahan hingga akhir musim.
2. Rasmus Hojlund
Rasmus Hojlund kembali jadi sorotan setelah mencetak dua gol di Liga Champions bersama Napoli. Ia bahkan menulis di Instagram, “Hojlund mencetak dua gol berkat dua assist De Bruyne bukan sesuatu yang ada di kartu bingo 2025-ku.”
Kevin De Bruyne pun memuji rekan barunya itu dan sempat membandingkan Hojlund dengan Erling Haaland. Umpan matang sang gelandang Belgia membuat Hojlund berlari bebas dan menuntaskannya dengan dingin saat Napoli menang 2-1 atas Sporting CP.
Hojlund tampil tajam sejak awal musim dengan empat gol dari enam laga di semua kompetisi. Dua di antaranya dicetak di Serie A, termasuk gol kemenangan atas Genoa dan debut apik melawan Fiorentina.
Pelatih Antonio Conte menilai Hojlund cocok dengan gaya permainan Napoli yang lebih stabil. Klub pun berniat mengaktifkan opsi pembelian senilai 32,2 juta pounds karena performanya yang terus menanjak.
3. Alejandro Garnacho
Alejandro Garnacho memilih Chelsea karena banyak pemain Argentina di tim. Ia mendapat bantuan dari Willy Caballero, Enzo Fernandez, dan Facundo Buonanotte untuk cepat beradaptasi.
Debutnya melawan Brentford memperlihatkan bakat mentah Garnacho. Ia membantu terciptanya peluang gol, namun juga kehilangan markas pada saat gol penyama skor.
Meski begitu, performanya mulai menarik perhatian Enzo Maresca. Garnacho dipercaya tampil di dua laga besar melawan Benfica dan Liverpool, meski belum mencetak gol atau assist.
Saat menghadapi Liverpool, Garnacho bermain agresif dan bekerja sama baik dengan Marc Cucurella. Penampilan ini menjadi yang terbaik dari lima laga yang ia jalani sejauh ini.
4. Jadon Sancho
Musim pana...