New York (ANTARA) - Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menyatakan angka gizi buruk pada anak-anak di Jalur Gaza meningkat dengan laju yang mengkhawatirkan. Data terbaru menunjukkan tingkat malnutrisi akut parah pada anak-anak yang diperiksa pada Agustus mencapai level yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dalam siaran pers yang dirilis Kamis (11/9), UNICEF melaporkan angka gizi buruk di seluruh Gaza naik menjadi 13,5 persen pada Agustus, dibanding 8,3 persen pada Juli.
Di Kota Gaza, tempat kelaparan telah dikonfirmasi, 19 persen anak yang menjalani perawatan menderita gizi buruk parah, naik dari 16 persen pada Juli.
Baca juga: 13 Warga Gaza meninggal akibat kelaparan, total jadi 361 orang
Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell mengatakan satu dari lima anak di Kota Gaza didiagnosis menderita malnutrisi akut parah pada Agustus dan membutuhkan dukungan gizi darurat yang menyelamatkan nyawa, yang disediakan UNICEF.
Ia menambahkan, meski UNICEF berhasil membawa lebih banyak pasokan ke Jalur Gaza, eskalasi militer Israel yang terus berlangsung memaksa sekitar 10 pusat gizi tutup, sehingga anak-anak semakin rentan.
Russell menegaskan perlunya perlindungan layanan gizi di Kota Gaza dan di seluruh wilayah tersebut. “Tidak ada anak yang seharusnya menderita gizi buruk yang sebenarnya bisa kita cegah dan obati bila akses bantuan aman tersedia,” ujarnya.
Sumber: WAFA-OANA
Baca juga: Kecuali AS, DK PBB kutuk bencana kelaparan di Gaza akibat ulah manusia
Baca juga: Malnutrisi, perempuan Gaza meninggal di Italia sehari usai dievakuasi
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.