Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menghadiri pertemuan virtual dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan sejumlah pemimpin Eropa, kata seorang pejabat Gedung Putih kepada Anadolu, Selasa (12/8).
Konfirmasi itu diberikan pejabat yang tidak hendak disebutkan namanya itu sehari setelah Kanselir Jerman Friedrich Merz mengumumkan telah mengundang Trump, Zelenskyy, dan para pejabat Eropa lainnya untuk menghadiri pertemuan pada Rabu (13/8).
Pertemuan ini digelar dua hari sebelum Trump dijadwalkan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Anchorage, Alaska, pada Jumat (15/8).
Juru Bicara Pemerintah Jerman Stefan Kornelius mengatakan pertemuan virtual itu akan membahas langkah lanjutan untuk menekan Rusia serta persiapan menuju kemungkinan negosiasi damai, termasuk isu klaim teritorial dan jaminan keamanan.
KTT tersebut akan diikuti para kepala negara dan pemerintahan dari Jerman, Finlandia, Prancis, Italia, Polandia, Inggris, dan Ukraina, serta Presiden Komisi Eropa, Ketua Dewan Eropa, Sekretaris Jenderal NATO, dan Wakil Presiden AS.
Baca juga: Uni Eropa kecuali Hungaria dukung hak Ukraina tentukan masa depan
Sementara itu, Gedung Putih menurunkan ekspektasi atas pertemuan Trump-Putin dengan menyebutnya sebagai "latihan mendengarkan" bagi Trump guna memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang konflik yang sedang berlangsung.
"Pertemuan ini atas permintaan Putin. Hanya satu pihak yang hadir dalam perang ini, jadi ini adalah kesempatan bagi presiden untuk memahami lebih jelas cara mengakhiri perang," ujar juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt.
Zelenskyy tidak dijadwalkan hadir dalam pertemuan tersebut.
KTT di Alaska akan menjadi pertemuan langsung pertama antara presiden AS dan Rusia sejak pertemuan Joe Biden dan Vladimir Putin di Jenewa pada 2021.
Ini juga akan menjadi kunjungan pertama seorang presiden Rusia ke Alaska sejak wilayah itu dijual oleh Kekaisaran Rusia ke AS pada 1867.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Trump-Putin di Alaska, berujung perdamaian historis atau "folly" baru?
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.