TNI: Promosi Berdasarkan Kompetensi, Bukan Kedekatan Politik

1 day ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TENTARA Nasional Indonesia (TNI) mengatakan proses promosi dan mutasi jabatan di tubuh militer berjalan berdasarkan prinsip meritokrasi dan profesionalisme. Pernyataan ini merespons kritik koalisi masyarakat sipil yang menilai Presiden Prabowo Subianto keliru dalam melihat akar persoalan promosi jabatan di lingkungan TNI.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Freddy Ardianzah mengatakan pembinaan karier di TNI sudah lama mengedepankan kompetensi dan evaluasi berkala. “Penyampaian Presiden merupakan perintah strategis. Selama beberapa dekade, promosi jabatan selalu mengedepankan meritokrasi dan kompetensi seseorang,” ujar Freddy saat ditemui di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis, 9 Oktober 2025.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Freddy menuturkan, sistem reformasi di internal TNI terus berjalan dan dievaluasi secara rutin. Ia mencontohkan jenjang promosi antar angkatan yang panjang sebagai bukti penerapan meritokrasi. “Di Kapuspen misalnya, ada leting 89, kemudian diganti 91, lalu 97. Jarak antara 91 dan 97 cukup jauh, melewati enam angkatan. Sebelum saya, ada Pak Kristomei. Hal ini menunjukkan Pak Panglima sudah menerapkan itu,” kata dia.

Sebelumnya, koalisi masyarakat sipil menilai persoalan utama promosi dan mutasi jabatan di TNI bukan terletak pada sistem senioritas, melainkan politisasi yang kuat di lingkungan militer. “Persoalan mutasi dan promosi saat ini adalah karena politisasi yang kental di dalam tubuh TNI, bukan soal senioritas,” kata Direktur Imparsial Ardi Manto Adiputra dalam siaran pers, Selasa, 7 Oktober 2025.

Koalisi tersebut terdiri dari sejumlah organisasi masyarakat sipil, antara lain Imparsial, De Jure, Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Centra Initiative, dan Raksha Initiative.

Koalisi berpendapat, sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo (2014-2024) hingga pemerintahan Prabowo (2024-2029), proses promosi dan mutasi di TNI lebih banyak ditentukan oleh kedekatan politik dengan kekuasaan dibandingkan pertimbangan kompetensi, pengalaman, dan profesionalisme. Koalisi menilai, sejak awal Presiden Prabowo telah mengabaikan prinsip meritokrasi dan menggantikannya dengan pertimbangan kesetiaan politik.

Mereka mencontohkan kenaikan pangkat luar biasa terhadap Teddy Indra Wijaya. Teddy saat ini menjabat Sekretaris Kabinet di pemerintahan Prabowo. Ia awalnya menjadi ajudan Prabowo ketika menjabat Menteri Pertahanan pada 2019-2024, dengan pangkat mayor. Kemudian Teddy menerima kenaikan pangkat menjadi letnan kolonel pada 6 Maret 2025.

“Promosi dan mutasi cenderung hanya terjadi pada mereka yang memiliki akses politik dan ekonomi pada kekuasaan. Sementara perwira yang tidak memiliki akses politik kesulitan mendapatkan promosi meskipun berprestasi,” kata Ardi Manto. 

Menurut koalisi, praktik promosi dan mutasi tersebut mengakibatkan perwira senior dengan pengalaman dan rekam jejak baik sulit naik jabatan. Sedangkan perwira junior yang dekat dengan kekuasaan memperoleh kenaikan pangkat lebih cepat.

Read Entire Article