
GUNA meningkatkan taraf hidup dan membantu perekonomian masyarakat, Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Syiah Kuala (USK) Darussalam Banda Aceh terus menelurkan inovasi. Bukan saja mencerdaskan kehidupan bangsa, tim yang didominasi dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) itu juga mengeduksi warga supaya hidup produktif dan mandiri.
Kali ini universitas dengan julukan Jantoeng Hate (Jantung Hati) itu memperkenalkan inovasi pakan ternak bernama MaKaFeed kepada masyarakat tani dan peternak di Gampong (Desa) Kuta Ateueh, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, Provinsi Aceh. Pakan tersebut dibuat dengan memanfaatkan tumbuhan sekitar. Tentu harapannya lebih banyak lagi dengan pemanfaatan bahan sekitar yaitu dapat menjaga kelestarian lingkungan hidup.
MaKaFeed merupakan pakan alternatif yang dikembangkan dari bahan baku lokal, yaitu maggot dan daun kari. Melalui pakan produksi itu mampu meningkatkan produktivitas ternak dan menekan biaya pakan ternak skala kecil. Kegiatan ini merupakan bagian dari Hibah PTNBH USK dengan skema PKM-BGB (Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Gampong Binaan) guna menunjukkan komitmen USK dalam menghadirkan solusi berbasis penelitian yang relevan di tingkat gampong.
Ketua Tim PKM, drh. Lailia Dwi Kusuma Wardhani, melalui Media Indonesia, Kamis (9/10) menjelaskan, memilih bahan baku dari maggot dan daun kari karena kandungan nutrisinya tinggi. Apalagi maggot mengandung banyak protein. Lalu mengapa memilih daun kari, karena tumbuhan itu memiliki manfaat tambahan sebagai suplemen pakan.
"Inovasi ini tidak hanya kaya nutrisi, tetapi juga ramah lingkungan karena memanfaatkan sumber daya lokal yang mudah diaplikasikan. Kami ingin masyarakat tidak hanya menerima ilmu, tetapi juga langsung merasakan manfaatnya," ungkap Lailia.
Kegiatan pemberdayaan ini kemudian diisi dengan penyampaian materi oleh dua narasumber ahli, Prof. Dr. drh. Sri Wahyuni dan Dr. drh. Hamny, yang memaparkan manfaat MaKaFeed sebagai solusi pakan efisien.
Transfer Teknologi Melalui Praktik Langsung
Untuk memastikan inovasi ini mudah diterapkan, kegiatan ini dilanjutkan dengan demonstrasi praktik langsung pembuatan MaKaFeed. Ada 8 mahasiswa KKN Tematik Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) USK yang memandu 15 peternak. Lalu hadir satu dokter hewan, serta lima aparatur desa Gampong Kuta Ateuh dalam setiap tahapan proses.
Edukasi yang sangat bermanfaat dan mencerdaskan itu berlangsung sangat menarik. Antusiasme peserta sangat tinggi, diperkuat dengan kehadiran dua dosen asli Sabang, yaitu Fachrizal Ambia dan Muhammad Resthu sebagai pengarah teknis. Hal menarik lain yakni para peternak langsung mendapat produk uji coba MaKaFeed untuk digunakan sebagai pakan ternak piaraan masing-masing. Harapan peternak, inovasi ini menjadi solusi nyata untuk membangun kemandirian ekonomi berbasis potensi gampong.
"Hadirnya MaKaFeed membuka peluang bagi masyarakat untuk menekan biaya pakan, dan memanfaatkan sumber daya lokal secara berkelanjutan," tutur Lailia.(M-2)