
TUR Batas Kota (TBK) kembali hadir untuk ketiga kalinya melalui TBK Sport Festival 2025. Ajang bersepeda berkonsep rekreatif, edukatif, dan ramah lingkungan itu akan digelar pada 8 November 2025 di kawasan SouthCity, Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Mengusung tema 'Rise Beyond Limits', kegiatan ini menghadirkan semangat baru untuk mengajak masyarakat menjelajahi batas kota sekaligus melampaui batas kemampuan diri.
Ajang tersebut tidak hanya menjadi ruang olahraga, tetapi juga sarana mempererat solidaritas antarkomunitas serta mengapresiasi keindahan dan keberagaman kota.
Ketua Panitia TBK Festival 2025, Budi Haryadi, menjelaskan bahwa Tur Batas Kota bukan sekadar kegiatan olahraga, melainkan pengalaman urban touring yang menyatukan unsur rekreasi, edukasi, dan kepedulian terhadap lingkungan.
Jalur yang disiapkan akan membawa peserta melintasi berbagai sudut kota untuk menikmati panorama alam, mengenal warisan budaya, serta menjelajahi landmark ikonik.
Memasuki tahun ketiga, TBK Festival tampil lebih inklusif dengan tiga kategori rute, yakni 50 kilometer Road Endurance, 100 kilometer Road Endurance, dan 75 kilometer All Terrain.
“Kategori 50 kilometer menjadi pembeda dari tahun sebelumnya karena disiapkan khusus bagi peserta pemula yang baru pertama kali menjajal tantangan. Dengan begitu, siapa pun bisa ikut ambil bagian. Peserta dapat memilih sesuai dengan minatnya masing-masing,” ujar Budi, Kamis (9/10).
Sejak pertama kali digelar pada 2023, minat peserta terus meningkat. Edisi perdana diikuti lebih dari 500 peserta, sedangkan tahun berikutnya mencapai lebih dari 750 peserta. Untuk tahun ini, sudah tercatat 590 peserta yang mendaftar, sementara pendaftaran masih dibuka hingga 20 Oktober 2025.
“TBK kami rancang sebagai kegiatan yang tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga memperkaya pengalaman sosial dan wawasan budaya. Kami ingin mengajak masyarakat untuk melihat kota dengan cara yang berbeda, dari atas sadel sepeda,” imbuhnya.
Selain sebagai ajang olahraga, TBK Festival 2025 turut membawa misi pemberdayaan ekonomi lokal melalui kegiatan bazar yang melibatkan pelaku UMKM, komunitas kreatif, dan pemerintah daerah. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pengembangan sport tourism sekaligus memperkuat posisi Tangerang Selatan sebagai kota ramah pesepeda.
Dukungan terhadap ajang ini datang dari berbagai pihak, termasuk Forum Pengusaha Sepeda Indonesia (FOPSINDO) dan Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI).
Ketua FOPSINDO, Eko Wibowo, menilai kegiatan seperti Tur Batas Kota berpotensi besar dalam mendorong pertumbuhan industri sepeda nasional.
“Kegiatan seperti Tur Batas Kota bukan hanya memacu semangat masyarakat untuk hidup aktif dan sehat, tetapi juga membuka ruang bagi pengembangan usaha di industri sepeda,” katanya.
Sekjen ISSI, Parama Nugroho, juga mengapresiasi inisiatif berbasis komunitas ini. “Kegiatan komunitas ini sangat mendukung prestasi di balap sepeda. Tidak sedikit pebalap sepeda yang berasal dari akar rumput dan tumbuh dari komunitas-komunitas sepeda,” ujarnya.
Sementara itu, penggiat sepeda Azwar Hadi Kusuma menilai TBK Festival sebagai simbol kolaborasi dan solidaritas antar komunitas.
“Kami sangat mendukung event seperti ini karena sepeda merupakan referensi populer bagi kita sebagai sarana olahraga untuk mengurangi stres. Kami tentu sangat mendukung sekali dan semoga acara TBK akan terus berlanjut,” ucapnya. (E-4)