
SHOLAT adalah kewajiban utama umat Islam yang harus dilakukan tepat waktu. Namun, dalam kondisi tertentu, seperti perjalanan atau situasi darurat, banyak yang bertanya, bolehkah sholat maghrib di waktu isya? Artikel ini akan menjelaskan hukum, dalil, dan tata cara menggabung sholat maghrib dengan isya sesuai syariat.
Apa Itu Menggabung Sholat Maghrib dan Isya?
Menggabung sholat atau yang disebut jamak adalah menggabungkan dua sholat wajib dalam satu waktu, misalnya sholat maghrib di waktu isya atau sebaliknya. Ini diperbolehkan dalam situasi tertentu, seperti saat bepergian jauh, sakit, atau ada keadaan darurat lainnya. Ada dua jenis jamak: jamak taqdim (menggabung di waktu sholat pertama) dan jamak takhir (menggabung di waktu sholat kedua).
Dalil dari Al-Quran
Al-Quran memberikan keringanan bagi umat Islam dalam melaksanakan sholat di situasi tertentu. Dalam Surah An-Nisa ayat 101, Allah berfirman:
وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِى ٱلْأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَقْصُرُوا۟ مِنَ ٱلصَّلَوٰةِ
Wa idzaa dharabtum fil ardhi falaisa ‘alaikum junaahun an taqshuroo minash shalaah
Artinya: “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah berdosa kamu meng-qashar sholat.”
Ayat ini menunjukkan keringanan dalam sholat, termasuk bolehnya menggabung sholat saat bepergian.
Dalil dari Hadits Shahih
Rasulullah SAW juga memberikan contoh menggabung sholat. Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas RA, ia berkata:
جَمَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ صَلَاةِ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَالْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ بِالْمَدِينَةِ فِي غَيْرِ خَوْفٍ وَلَا سَفَرٍ
Jama’a Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam baina shalatidz dzuhri wal ‘ashri wal maghribi wal ‘isyaa bil Madinati fii ghairi khaufin wa laa safarin
Artinya: “Rasulullah SAW menggabung sholat dzuhur dengan ashar, serta maghrib dengan isya di Madinah, tanpa ada rasa takut dan bukan dalam perjalanan.”
Hadits ini menunjukkan bahwa menggabung sholat diperbolehkan dalam kondisi tertentu, meskipun tidak selalu dalam perjalanan.
Syarat dan Cara Sholat Maghrib di Waktu Isya
Berikut adalah syarat dan tata cara melaksanakan sholat maghrib di waktu isya (jamak takhir):
- Syarat: Harus ada udzur syar’i, seperti perjalanan jauh (minimal 81 km), sakit, hujan lebat, atau keadaan darurat lainnya.
- Niat: Niatkan dalam hati untuk menggabung sholat maghrib dengan isya di waktu isya. Contoh niat: “Usholli fardhol maghribi tsalaatsa raka’atin majmuu’an ma’al isyaa’i jam’a takhiirin lillahi ta’ala.”
- Urutan: Sholat maghrib dikerjakan terlebih dahulu, lalu dilanjutkan sholat isya tanpa jeda panjang.
- Waktu: Dilakukan dalam rentang waktu isya, yaitu dari hilangnya mega merah hingga sebelum waktu subuh.
Contoh Situasi yang Membolehkan Jamak
Beberapa situasi yang membolehkan sholat maghrib di waktu isya antara lain:
- Bepergian jauh, seperti perjalanan antar kota.
- Hujan lebat yang menyulitkan pergi ke masjid.
- Sakit atau kondisi fisik yang tidak memungkinkan sholat tepat waktu.
Tips agar Sholat Tetap Tepat Waktu
Meskipun diperbolehkan menggabung sholat, sebaiknya usahakan sholat tepat waktu jika memungkinkan. Berikut tipsnya:
- Gunakan aplikasi pengingat waktu sholat.
- Siapkan tempat sholat sederhana saat bepergian.
- Pahami jadwal sholat di daerah yang dikunjungi.
Kesimpulan
Sholat maghrib di waktu isya diperbolehkan dalam Islam dengan syarat tertentu, seperti bepergian atau situasi darurat. Dalil dari Al-Quran dan hadits shahih mendukung keringanan ini. Pastikan memahami syarat, niat, dan tata cara yang benar agar ibadah tetap sah. Dengan memahami hukum ini, umat Islam bisa menjalankan sholat dengan lebih fleksibel tanpa meninggalkan kewajiban. (Z-10)