Saksikan Sinetron Asmara Gen Z Episode Rabu 13 Agustus Pukul 17.00 WIB di SCTV, Blade Emosi Lempar Ponsel ke Jalanan

Liputan6.com, Jakarta - Dalam Sinetron Asmara Gen Z episode ini, diceritakan ketegangan dan drama semakin memuncak di antara para tokoh. Hubungan rumit dan intrik yang mendalam menguji batas kesetiaan dan cinta di antara mereka.

Blade menutup telepon dengan tegas. Dengan emosi yang meluap, dia melemparkan ponselnya ke jalanan dan membiarkan ban motornya menghancurkannya. Sementara itu, Harry semakin mendekati lokasi yang dituju, namun tiba-tiba sinyal menghilang, membuatnya terkejut. Dia melihat sekeliling dengan mata berkaca-kaca, yakin bahwa sosok yang dicarinya ada di sana.

Di dapur, Victoria tampak gelisah, membuat Jolina dan Gunawan khawatir. Jolina bertanya, Ada apa, Vic? Victoria menjawab dengan cepat, Fattah ada di rumah Aqeela! Bagaimana kalau mereka kembali dekat?

Di Teras Café, Mohan berdiri di tengah kerumunan dan mengumumkan, Mohon perhatian semuanya, lusa kita akan bertanding melawan anak-anak Tirta Perasa untuk merebut apa yang seharusnya menjadi milik kita. Chaos dan Gaspol bersorak meriah.

Saksikan terus sinetron Asmara Gen Z di SCTV.

Fattah sedang bersama Aqeela, asyik berbicara tanpa menyadari bahwa Aqeela sedang melamun. Fattah bertanya, Ini ada hubungannya dengan Zara dan Mohan, ya? Aqeela merasa kesal mendengarnya.

Mobil Fattah berhenti di depan Teras Café. Setelah keluar dari mobil, dia berjalan mengitari mobil untuk membukakan pintu bagi Zara. Zara tersenyum dan masuk ke dalam mobil. Slay Queen terkesima melihat mobil Fattah yang menjauh, memuji Fattah. Electra bahkan berkata, Kalau aku ditakdirkan punya pacar, boleh lah yang speknya kayak Fattah.

Jordan dan Amanda duduk berhadapan, terlibat dalam diskusi serius. Jordan membicarakan tentang Cassarius, merencanakan sesuatu yang licik untuk merebut seluruh kekayaan Alveric. Amanda menatap Jordan dengan ekspresi serius.

Aqeela berdiri di depan pagar rumah dengan tas ransel besar di pundaknya. Matanya masih berkaca-kaca saat dia menyeka air matanya, Aku nggak bisa lagi...rasanya nggak sanggup menghadapi kenyataan ini.