Liputan6.com, Jakarta Setelah sukses membius penonton pada 2016, 2017 dan 2018, pementasan teater Bunga Penutup Abad kembali menyapa para pencinta seni Tanah Air di Ciputra Artpreneur Jakarta pada tanggal 29, 30, serta 31 Agustus 2025. Reza Rahadian kembali dipercaya sebagai Minke.
Selain Reza Rahadian, pertunjukan teater Bunga Penutup Abad diperkuat performa Happy Salma, Chelsea Islan, Andrew Trigg, hingga Sajani Arifin. Pementasan ini sekaligus merayakan program Seabad Pram yang diprakarsai Pramoedya Ananta Toer Foundation.
Happy Salma menjelaskan, pementasan tiga hari ini hasil komitmen, kerja keras, dan rasa cinta seluruh pemain juga tim pendukung dalam menghidupkan jiwa karya sastra dari sastrawan kebanggaan Indonesia, Pramoedya Ananta Toer.
“Pentas Bunga Penutup Abad ini kembali hadir karena kerinduan penikmat teater dan penggemar Pramoedya Ananta Toer. Kisah Nyai Ontosoroh, Minke, dan Annelies sangat berbekas di hati,” kata produser pementasan, Happy Salma.
Kehidupan Putri Diana memang menarik untuk diketahui. Oleh karenanya, sebuah teater pertunjukkan di New York, akan menyelenggarakan drama musikal mengenai kehidupan pribadi Putri Diana pada maret 2020.
Semangat dan Nilai Yang Masih Relevan
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Sabtu (16/8/2025), Happy Salma menyebut, Bunga Penutup Abad adalah alih wahana dari dua buku pertama Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer, yaitu Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa.
“Bagi kami, karya-karya Pram memiliki semangat dan nilai-nilai yang masih relevan dengan kondisi bangsa kita saat ini. Mengangkatnya kembali ke panggung adalah cara kami merayakan juga mengingatkan kita semua untuk makin mencintai bangsa ini,” ujarnya.
Penghormatan untuk Karya Pramoedya Ananta Toer
Bunga Penutup Abad adalah produksi ke-88 Titimangsa. Pertunjukan ini menyapa publik dengan dukungan Bakti Budaya Djarum Foundation. Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian, mengaku bangga menjadi bagian Bunga Penutup Abad.
“Kami melihat karya Pramoedya Ananta Toer punya cerita dan karakter kuat juga berkesan di hati penonton. Kehadiran kembali pementasan ini diharapkan menjadi jembatan yang efektif untuk mengenalkan sastrawan besar Indonesia kepada generasi baru,” ulas Renitasari Adrian.
Nyai Ontosoroh dan Minke Setelah Annelies ke Belanda
Bunga Penutup Abad mengisahkan kehidupan Nyai Ontosoroh dan Minke setelah Annelies ke Belanda. Nyai Ontosoroh yang mengkhawatirkan Annelies mengutus Panji Darman untuk mengawalnya. Kehidupan Annelies dikabarkan melalui surat-surat oleh Panji Darman.
Minke selalu membacakan surat-surat itu kepada Nyai Ontosoroh. Surat demi surat membuka pintu-pintu nostalgia antara mereka bertiga. Di pengujung cerita, Minke dikabari Annelies meninggal di Belanda. Ia pun berangkat ke Batavia untuk melanjutkan sekolah menjadi dokter.
Dalam perjalanan, Minke membawa lukisan karya sahabatnya, Jean Marais. Lukisan potret Annelies itu diberi nama Minke sebagai Bunga Penutup Abad. “Dengan menonton Bunga Penutup Abad, kita makin menghargai dan berempati kepada sesama,” harap Happy Salma.