Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia dan Irak akan saling berhadapan dalam laga Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Jeddah, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB.
Pertarungan ini tak hanya menjanjikan tensi tinggi di lapangan, tetapi juga menjadi duel taktik antara dua pelatih dengan latar belakang dan perjalanan karier yang kontras: Patrick Kluivert dan Graham Arnold.
Kedua pelatih membawa pendekatan, pengalaman, dan filosofi berbeda yang berpotensi menentukan arah permainan masing-masing tim.
Berikut perbandingan perjalanan karier dan capaian dua sosok tersebut di dunia kepelatihan.
Perjalanan Karier Patrick Kluivert
Patrick Kluivert datang menakhodai Timnas Indonesia dengan ambisi besar: membawa Skuad Garuda mewujudkan impian tampil di Piala Dunia 2026.
Sebagai legenda sepak bola Belanda dan mantan striker andalan Barcelona, nama Kluivert sudah lama dikenal luas. Namun, kiprahnya sebagai pelatih baru benar-benar diuji saat ia memutuskan menerima tantangan menukangi tim nasional Indonesia.
Semasa menjadi pemain, Kluivert sukses mengantarkan Ajax Amsterdam juara Liga Champions dan menjadi mesin gol bagi Barcelona pada awal 2000-an. Di level internasional, ia sempat menyabet gelar top skor Euro 2000 serta menjadi tumpuan utama lini depan Timnas Belanda. Pengalaman itulah yang membentuk wawasan taktisnya di dunia kepelatihan.
Karier kepelatihannya dimulai pada 2009 bersama AZ Alkmaar sebagai pelatih penyerang. Setelah itu, ia sempat menjadi asisten di Brisbane Roar dan Timnas Belanda di bawah arahan Louis van Gaal.
Kluivert juga pernah menahkodai FC Twente II, memimpin Ajax U-19, serta menduduki jabatan Direktur Olahraga di klub raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG).
Selain di level klub, pelatih berusia 49 tahun ini juga punya pengalaman internasional sebagai pelatih kepala Timnas Curacao, asisten di Timnas Kamerun, dan pelatih Adana Demirspor di Liga Turki sebelum akhirnya dipercaya menggantikan Shin Tae-yong di awal 2025.
Capaian terbaiknya sejauh ini adalah membawa Jong Twente menjuarai Eredivisie Junior pada 2012 dan ikut berperan dalam kesuksesan Belanda menempati posisi ketiga di Piala Dunia 2014 saat menjadi asisten Van Gaal.
Rekam Jejak Graham Arnold
Usai gantung sepatu, Graham Arnold langsung menapaki jalur kepelatihan sebagai asisten pelatih Timnas Australia sejak 2000 hingga 2006. Dalam kurun waktu enam tahun, ia mendampingi Frank Farina di 45 laga serta Guus Hiddink dalam 13 pertandingan internasional.
Setelah era Hiddink berakhir, Arnold diberi kepercayaan sebagai pelatih sementara pada 2006–2007. Dari 12 laga yang dipimpinnya, Australia mencatat tiga kemenangan, tiga hasil imbang, dan tiga kekalahan. Laga debutnya berakhir manis usai membawa Australia menundukkan Kuwait 2-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2010.
Meski demikian, hasil itu belum cukup membuat federasi menyerahkan jabatan permanen kepadanya. Posisi pelatih utama kemudian diisi oleh Pim Verbeek, sementara Arnold kembali ke peran asisten.
Ia lalu memutuskan berkarier di level klub dan menorehkan prestasi bersama Central Coast Mariners, Vegalta Sendai di Jepang, serta Sydney FC. Kiprahnya di klub memperkuat reputasinya sebagai pelatih dengan kemampuan membangun tim secara kolektif.
Kesempatan kedua datang pada 2018 ketika ia ditunjuk kembali menukangi Timnas Australia. Tak hanya menangani tim senior, Arnold juga dipercaya memimpin tim U-23 yang tampil di Olimpiade Tokyo 2021.
Perjalanannya bersama Socceroos berakhir pada 2024 setelah memimpin total 56 pertandingan. Menariknya, pemecatan Arnold terjadi usai Australia ditahan imbang tanpa gol oleh Timnas Indonesia pada ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Tak lama berselang, pada Mei 2025, Arnold membuka babak baru dalam kariernya dengan menerima tawaran melatih Timnas Irak—sebuah langkah yang menandai fase baru dalam kiprahnya di level internasional.
Jadwal Irak vs Timnas Indonesia
- Irak vs Timnas Indonesia
- King Abdullah Sports City, Jeddah
- Minggu, 12 Oktober 2025
- 02:30 WIB
- Siaran langsung: RCTI, GTV
- Live streaming: Vision+