Nikki Hsieh Ungkap Tantangan saat Syuting The World Between Us: After the Flames

Hsieh Hsin-Ying. Foto: Catchplay

Sosok aktris Taiwan, Hsieh Hsin-Yin, atau yang dikenal sebagai Nikki Hsieh terlibat dalam serial terbaru berjudul The World Between Us: After The Flames, yang mulai tayang secara global pada hari ini, Sabtu (7/6).

Dalam serial yang dibintangi oleh Vic Chou dan aktor Taiwan Hsueh Shih-Ling ini, Nikki memerankan tokoh bernama Gao Zheng Ming. Kehidupan yang dijalani Gao tak pernah mudah sejak ia muda hingga akhirnya menikah dengan seorang pria bernama Luo Zi Qiang.

Dari pernikahan yang sebelumnya baik-baik saja, berubah menjadi sebuah tragedi mengerikan setelah sang suami menjadi pelaku pembunuhan yang membuat keluarga mereka terguncang. Gao pun harus membesarkan kedua anaknya seorang diri.

"Di serial ini, suamiku diceritakan membunuh orang dan aku harus mengurus kedua anakku. Tapi karena satu dan lain hal, anak-anakku juga mengalami bullying di sekolahnya. Jadi, ya, bagaimana aku harus menghadapi semuanya sorang diri sambil memikirkan apa yang harus aku lakukan ke depannya," ungkap Nikki Hsieh dalam sesi wawancara khusus bersama kumparan di Singapura, beberapa waktu lalu.

Sejumlah pemeran film serial The World Between Us: After the Flames dalam sesi wawancara bersama kumparan di Singapura. Foto: Caroline Pramantie/kumparan

Nikki mengungkapkan bahwa perannya di serial itu memang cukup emosional. Bahkan ia merasa tak semua orang bisa bertahan saat berada di posisi Gao, seorang istri pembunuh dan juga single parent.

"Aku merasa ini sudah bukan masalah yang bisa dirasakan oleh orang pada umumnya. Terlebih aku juga tidak pernah merasakannya di dunia nyata. Jadi menurutku untuk menyampaikan karakter dari seorang wanita yang mengalami ini, tuh, sangat sulit," bebernya.

Aktris berusia 40 tahun ini pun tak memungkiri banyak tantangan yang harus ia hadapi selama proses syuting berlangsung.

"Perjalanannya dari seorang wanita muda hingga menjadi ibu dua anak sangatlah menantang. Ia memikul beban masa lalu yang kelam dan perjuangan di masa kini. Saya benar-benar merasa terhubung dengan dirinya," ujar Nikki.

Di akhir wawancara, Nikki juga mengaku bersyukur bisa terlibat dalam serial karya sutradara Lin Chun Yang ini. Ia berharap penonton merasakan antusias yang sama dengannya saat menyaksikan musim kedua ini.

"Aku sendiri sangat suka The World Between Us season pertama dan bersyukur bisa terlibat di musim kedua ini. Jadi, saya juga berharap kalian bisa menontonnya bersama keluarga," pungkasnya.

The World Between Us Musim Kedua Hadirkan Cerita yang Lebih Ambisius

Meneruskan kesuksesan musim pertama di tahun 2019, serial yang diproduksi bersama Taicca, PTS, Cathplay, dan Koko Entertainment ini menghadirkan cerita yang lebih ambisius dan berkembang, namun tidak meninggalkan esensi asli dari serial pertamanya.

Produser The World Between Us: After the Flames, Jayde Lin, mengaku sempat tak bisa membayangkan bagaimana respons penonton saat musim pertama tayang 5 tahun lalu.

Namun, semua terjawab setelah mereka menggelar jumpa pers untuk serial The World Between Us musim pertama. Banyak yang mempertanyakan apakah serial ini akan dilanjutkan ke musim kedua.

"Setelah itu, kami mulai berbicara dengan ETS, Layanan Televisi Taiwan, untuk mempertimbangkan apakah bisa melanjutkan ke musim kedua," kata Jayde Lin dalam sesi eksklusif Asia TV Forum & Market (ATF) 2024 di Singapura.

Cast serial The World Between Us II dalam acara Asia TV Forum & Market (ATF) 2024 di Singapura, Kamis (5/12/2024). Foto: Caroline Pramantie/kumparan

Terkait mengapa akhirnya tim produksi memilih cerita yang berbeda ketimbang melanjutkan cerita musim pertama, Jayde punya alasannya.

"Penulis kami bukan orang yang mudah untuk diajak kompromi, jadi kami sebenarnya menghabiskan banyak waktu untuk meyakinkan dia. Namun akhirnya, seperti yang dia katakan, dia setuju, tetapi dia memutuskan untuk mencari cerita yang benar baru. Meskipun cerita antara kedua musim ini berbeda, saya rasa inti ceritanya tetap sama," pungkasnya.

The World Between Us: After the Flames dimulai dengan kasus pembakaran di sebuah supermarket di kabupaten QingYun yang dilakukan oleh seorang anak laki-laki. Kasus ini pun mengungkap adanya hubungan yang cukup kompleks antara 6 keluarga yang kehidupannya telah terjalin selama lebih dari dua dekade.

Mereka terpaksa bergulat dengan keinginan balas dendam, pengkhianatan, dan penderitaan yang merupakan dampak dari tragedi pembakaran tersebut.