Liputan6.com, Jakarta Grup musik pop Melayu, Luvia Band, mengukuhkan eksistensi di industri musik Tanah Air dengan karya-karya yang menyentuh. Kali ini mereka merilis single "Buang Garam di Laut," yang mengangkat narasi universal tentang cinta yang tak terbalas.
Lagu baru soal cinta bertepuk sebelah tangan ini diciptakan sepenuhnya oleh Hendy Irvan, yang juga bertindak sebagai produser. Lingga, vokalis Luvia Band, menjelaskan bahwa lagu ini representasi dari perjuangan cinta yang sia-sia.
"Lagu ini tentang menyadari bahwa perjuangan cinta kita sia-sia, dan menerima kenyataan bahwa tidak semua cinta akan dibalas," ujar Lingga kepada awak media di Jakarta, pekan ini.
"Tapi dari situ kita belajar untuk memaafkan dan terus melangkah," Lingga menambahkan. Cinta tak berbalas dalam lagu ini disikapi dengan ikhlas lalu melanjutkan hidup.
Hyuna baru saja merilis sebuah video musik baru berjudul I'm Not Cool. Ini adalah lagu utama dari mini album ketujuh milik HyunA.
Sengaja Pilih Beat Pelan
Secara musikal, "Buang Garam Di Laut" masih kental nuansa pop Melayu yang menjadi ciri khas Luvia Band. Aransemen lagu digarap secara kolaboratif oleh Rahman Hakim, Hendy Irvan, dan seluruh personel Luvia
"Kami sengaja memilih beat pelan dan menghanyutkan untuk membangun suasana melankolis. Ditambah sentuhan vokal latar Syeliah, kami ingin rasa kehilangan itu benar-benar sampai ke telinga dan hati pendengar," jelas Rahman Hakim selaku arranger.
Tak Hanya Menikmati Satu Lagu
Keunikan utama single ini terletak pada posisinya sebagai prekuel atau awal cerita dari dua hit Luvia sebelumnya, yakni "Lelah dan Kalah" serta "Orang yang Salah." Konsep ini menjadikan ketiga lagu itu sebagai trilogi naratif yang saling terhubung.
"Kami ingin pendengar tak hanya menikmati satu lagu, tapi merasakan perjalanan emosional yang utuh. Single 'Buang Garam Di Laut' merupakan fondasi dari semua rasa sakit dan penyesalan yang kemudian muncul di lagu-lagu berikutnya," kata Hendy Irvan.
Berikan Kontribusi Terbaik
Proses produksi "Buang Garam di Laut" melibatkan sejumlah nama seperti Rahman Hakim yang selain sebagai arranger juga vocal director dan mixing engineer. Sementara proses mastering dipercayakan kepada Didi Putramansyah.
"Semua personel memberi kontribusi terbaik dari aransemen hingga penyempurnaan akhir. Kami juga bersyukur berada di bawah naungan label Nagaswara yang selalu memberi dukungan penuh bagi kreativitas kami," pungkas Lingga.
"Buang Garam Di Laut" saat ini bisa dinikmati di seluruh platform musik digital. Luvia Band berharap lagu ini dapat menemani para pendengar yang sedang berjuang untuk mengikhlaskan sebuah perasaan.