Konferensi Musik Indonesia 2025 resmi digelar mulai hari ini, Rabu (8/10). Sejumlah musisi seperti Iwan Fals, Once, hingga Indra Lesmana turut hadir dalam kegiatan pembukaan konferensi yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, tersebut.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengharapkan masalah royalti yang terjadi antara musisi dan Lembaga Manajemen Royalti Nasional (LMKN) dapat menjadi salah satu isu yang dibahas secara serius dalam konferensi tersebut.
"Kita juga tetap dihadapkan dengan berbagai tantangan seperti isu ketimpangan royalti, mudah-mudahan ini juga menjadi bagian yang dibicarakan nanti, pembajakan, tata kelola yang belum optimal dan karena itulah konferensi musik Indonesia 2025 digelar," kata dia saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pada Rabu (8/10).
Fadli meyakini akan ada pengaturan yang adil terkait masalah royalti. Jangan sampai, ada satu pihak yang merasa dirugikan. Diharapkan, ada solusi terbaik yang muncul dari pembahasan soal royalti.
"Pasti ada pengaturan yang adil dan pasti akan menjadi bagian yang hasilnya itu semua pihak harus mendapatkan win-win solution," jelas dia.
Fadli juga meminta agar berbagai unsur yang terlibat di industri musik dapat bersatu. Sebab, musik dinilainya menjadi salah satu unsur budaya yang mendongkrak perekonomian nasional.
"Tahun 2025 ini pendapatan dari pasar musik digital Indonesia diproyeksikan mencapai 231,64 juta USD dan akan tumbuh dengan laju rata-rata 3,57 persen per tahun hingga 2030 menembus 276 juta USD," jelas dia.
"Musik streaming juga menjadi salah satu pendorong utama dengan nilai 155 juta USD di tahun ini dan jumlah pengguna musik digital Indonesia akan mencapai 67 juta orang pada tahun 2030 dengan tingkat penetrasi yang terus meningkat hingga 22,9 persen," lanjut dia.