Ketahanan Pangan dari Kampung di Sudut Jakarta

1 day ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

INFO NASIONAL – Di belakang proyek pembangunan Sentra Fauna dan Kuliner di selatan Jakarta, terdapat lahan seluas 2.700 meter persegi yang ditumbuhi beragam sayuran, tanaman obat, hingga tanaman hias. Setiap pagi dan sore, sekelompok warga bergiliran menyiram tetumbuhan itu demi menunjang ketahanan pangan masyarakat sekitar.

Seven LA Garden, demikian nama Kelompok Tani (Poktan) di perkampungan padat RW 07, Kelurahan Lenteng, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Ketua kelompok, Kustiningsih, menyebut saat ini ada 13 warga yang bergabung. Lima pria, sisanya perempuan atau ibu-ibu.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Mereka memanfaatkan lahan tidur milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi Jakarta. Kegigihan Poktan ini membuat pemukiman yang penuh rumah berimpit menjadi lebih hijau.

“Kami memulainya tiga tahun lalu sekitar peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 RI,” ujar Kus saat dikunjungi Tempo pada Selasa, 8 September 2025.

Mantan ketua RW, Yuniono Soehartjahjono, jadi pendorong utama warga aktif mempraktikkan pertanian perkotaan atau urban farming demi menunjang ketahanan pangan. Kendati kini tak lagi menjabat, ia tetap aktif memompa semangat warga agar tak surut langkah ketika menghadapi beragam tantangan, salah satunya luapan air. 

“Lahan ini ada di dataran lebih rendah dari jalan raya dan pernah kebanjiran setinggi betis, padahal waktu itu baru saja selesai menanam. Gagal semuanya dan bikin sedih. Terkadang ingin menyerah, tapi beruntung Pak Nio (panggilan Yuniono) dan sesama kelompok saling menguatkan, jadi semangat lagi,” tutur Kus.

Marni dan Siti Riyani, dua anggota yang kerap mendampingi Kus, menambahkan bahwa mereka urunan untuk membuat saluran air sehingga tidak lagi kebanjiran. “Kami juga patungan untuk menggali sumur dan membeli jet pump dan toren air. Pak Nio bantu membuat paving block di sekitar area tanam supaya warga bisa sekalian jogging,” kata Marni.

Ia mengisahkan beratnya perjuangan di masa awal saat belum memiliki sumber air. “Kami terkadang menampung air hujan agar tanaman tetap hidup. Pernah juga setiap anggota bawa galon dari rumah untuk menyiram,” kenangnya.

Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno memimpin panen raya di lahan pertanian Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, pada Rabu, 19 Maret 2025. Dok. Pemprov Jakarta

Lahan yang mereka upayakan dibagi menjadi tiga area: untuk tanaman obat keluarga (Toga), tanaman hias, dan tanaman pangan. Wilayah Toga ditanami antara lain sereh, jahe, kunyit, lengkuas, temulawak, dan pandan. Tanaman hias antara lain bunga telang dan Kemuning, sedangkan tanaman pangan mulai dari terung, jagung, sawi, cabai, dan pare.

“Dua bulan terakhir ini sedang fokus menanam jagung pulut karena akan ikut lomba di tingkat wali kota,” ujar Marni. “Perkiraan awal November sudah bisa panen. Semoga bisa menang, kabarnya Pak Wali sering sarapan jagung pulut.”

Wali Kota Jakarta Selatan, M Anwar, memiliki jasa besar karena berhasil mempertahankan keberadaan lahan untuk Poktan Seven LA Garden sehingga tidak tergusur proyek Sentra Fauna. “Pak Nio bantu juga mediasi, bahkan kami didorong untuk presentasi di depan para pejabat betapa pentingnya lahan ini untuk warga Lenteng Agung. Akhirnya Pak Wali setuju dan kami bisa tetap bertani,” tutur Siti Riyani yang akrab dipanggil Yani.

Mereka bersyukur Pemerintah Provinsi Jakarta mau mendengar dan memahami kebutuhan warga. Terlebih lahan ini telah menyumbang kebahagiaan di perkampungan itu. Setiap panen, Poktan menjual hasilnya kepada lingkungan sekitar. 

“Kami selalu sebar ke grup WhatsApp RT dan RW dengan harga murah, hasilnya ditabung ke dalam kas untuk berbagai keperluan pengembangan lahan,” ucap Yani.

Kus menambahkan, sayuran hasil panen di lahan ini lebih sehat ketimbang di pasar. “Karena nggak pakai pestisida dan pupuk kimia (anorganik) walau pernah dapat bantuan. Dibiarkan saja menumpuk, dan lebih pilih pakai sekam dan kompos sehingga hasilnya sayur organik,” ujarnya seraya menunjuk ke tumpukan karung berisi pupuk NPK di sudut pendopo, tempat mereka biasa berteduh. Alhasil, warga lebih senang membeli sayur hasil produktivitas poktan ini.

Upaya kelompok tani warga seperti Seven LA Garden sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah Provinsi Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno. Keduanya menempatkan ketahanan pangan sebagai salah satu prioritas utama pembangunan Jakarta lima tahun ke depan.

Gubernur Jakarta Pramono Anung meninjau pertanian vertikal “Ladang Farm” di Jl. H. Ipin No. 2, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Kamis, 18 September 2025. Dok. Pemprov Jakarta

Dalam berbagai kesempatan, mereka mendorong urban farming agar warga di pemukiman padat dapat memanfaatkan lahan tidur menjadi sumber pangan dan ekonomi. Misalnya saat meninjau Ladang Farm di Cilandak, Pramono memberi pujian terhadap kolaborasi apik antara masyarakat dan pemerintah. 

“Mereka juga melibatkan masyarakat sekitar, khususnya ibu-ibu, untuk bekerja di sini. Ide dan gagasannya yang patut diapresiasi,” ucapnya seperti dimuat dalam jakarta.go.id.

Begitu pula wakilnya, Rano, aktif mengajak masyarakat menanam di lahan rumah masing-masing. “Masyarakat bisa melakukan urban farming di rumah masing-masing atau di lingkungan sekitar mereka. Saya sangat yakin, kalau setiap rumah punya empat pohon cabai, mereka sudah tidak perlu lagi belanja,” kata dia.

Agit Ginanjar, Pelaksana Harian Ketua Satuan Pelaksana Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kecamatan Jagakarsa, menyatakan sangat mendukung swadaya masyarakat ini. “Sudah jadi arahan langsung dari Dinas KPKP hingga ke Suku Dinas di tiap kota administrasi, tugas kami membantu warga, misalnya menyediakan bibit gratis,” ucapnya.

Program semacam ini, Agit melanjutkan, sejalan dengan Kampung Mandiri Pangan (Kampung Mapan), inisiatif Dinas KPKP Provinsi Jakarta untuk menciptakan wilayah yang mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri. 

Kampung Mapan bertujuan meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat lewat kebun komunitas serta berbagai kegiatan pertanian berkelanjutan di tingkat RW. Program ini  berfokus pada lima pilar pengembangan: produksi pangan lokal seperti urban farming dan kebun atap, pengolahan hasil kebun oleh UMKM, pemasaran lewat pasar komunitas dan penjualan daring, pelatihan teknik budidaya dan edukasi gizi, serta penguatan kelompok tani dan koperasi pangan.

Tahapan pengembangannya dimulai dari sosialisasi, pembentukan kelompok, dan pemetaan lahan; dilanjutkan produksi, pelatihan, hilirisasi, hingga replikasi ke wilayah lain. Kemandirian pangan menjadi kunci masa depan yang berkelanjutan. Melalui Kampung Mapan, masyarakat diajak tidak hanya mengonsumsi, tetapi juga memproduksi pangan sehat dari lingkungannya sendiri.

Karena itu, Agit mengapresiasi produktivitas semua pelaku yang telah mewujudkan Kampung Mapan, termasuk Seven LA Garden. Gerakan ini membuat warga memiliki aktivitas positif, mengurangi dampak perubahan iklim melalui aksi penghijauan, hingga mengungkit perekonomian.

Poktan Seven LA Garden, kata Agit, hanya satu dari puluhan contoh kemandirian pangan di Jakarta Selatan. Gerakan ini bahkan meluas hingga ke sekolah-sekolah. “Contoh yang bagus di SMAN 109 dan Madrasah Al-Azhar Asy-Syarif. Di tempat ini ada kelompok kerja (pokja) siswa, jadi ada yang mengurusi sayuran, hidroponik, dan sebagainya,” bebernya.

Di sisi lain, anggota Poktan mayoritas melibatkan perempuan atau para ibu. Selain sibuk menjadi anggota PKK, Majlis Ta’lim, Jumantik, Dasawisma, maupun mengurus anak dan suami, mereka bisa membantu pemasukan rumah tangga, menghemat uang belanja, bahkan menyajikan pangan sehat untuk keluarga.

“Gerakan ini bagus banget, sudah terbukti membantu ketahanan pangan dan menjaga inflasi. Masyarakat sekarang tidak perlu panik ketika mendengar kabar harga cabai naik karena sudah bisa memanfaatkan hasil pertanian mereka,” ucap Agit. (*)

Read Entire Article