Jimly Asshiddiqie: Suka Tak Suka DPR Harus Patuhi Putusan MK soal Pemisahan Pemilu

3 days ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie mengatakan mau tak mau Dewan Perwakilan Rakyat harus melaksanakan putusan MK soal pemisahan jadwal pemilihan umum. Jimly mengingatkan bahwa putusan MK bersifat final dan mengikat sehingga DPR wajib mematuhinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau sudah diputus oleh MK ya kita ikut aja, walaupun kita enggak suka," tutur Jimly saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, pada Selasa, 29 Juli 2025. Menurut Jimly, keputusan hukum memang tidak selalu memuaskan semua orang.

Kendati begitu, ketidakpuasan itu harus dikesampingkan demi membangun tradisi untuk menghormati putusan MK. Dia juga menyebut bahwa DPR sebagai pejabat negara memiliki posisi yang istimewa dibanding rakyat biasa. Sehingga, Jimly mendesak DPR untuk menindaklanjuti putusan MK kendati tidak menyukainya.

"Kalau warga negara biasa boleh menghujat, tidak setuju kepada putusan pengadilan, boleh enggak ada masalah. Tapi kalau kita pejabat, yang sudah diambil sumpah demi Allah, tunduk kepada undang-undang dasar, ya enggak boleh dong. Jadi anggota DPR, ketua DPR, saran saya, jangan begitu," ujar dia.

Pada Kamis, 26 Juni 2025, MK memutus permohonan uji materiil Undang-Undang dalam perkara Nomor 135/PUU-XXII/2024. MK memutuskan penyelenggaraan pemilu di tingkat nasional dan daerah harus dipisah. Pemilu nasional mencakup pemilu anggota DPR, DPD, dan presiden dan wakil presiden.

Sementara pemilu lokal terdiri atas pemilu anggota DPRD provinsi/kabupaten/kota serta pemilihan kepala dan wakil kepala daerah. MK memerintahkan pemilu lokal diselenggarakan paling singkat 2 tahun atau paling lama 2,5 tahun setelah pemilu nasional digelar.

Putusan Mahkamah Konstitusi itu menuai polemik karena fraksi-fraksi partai politik di DPR menunjukkan resistensi. Ketua DPR Puan Maharani pun menyebut putusan MK inkonstitusional karena dianggap melanggar ketentuan UUD 1945 yang mengatur pemilu digelar setiap lima tahun sekali.

Terhadap hal itu, Jimly mengatakan bahwa dibanding memperdebatkan lebih baik DPR segera mengakomodasi putusan MK dalam undang-undang. Ia menerangkan, penyelenggaraan pilkada di luar lima tahun sekali tetap dimungkinkan jika menganut norma hukum transisi. 

"Di undang-undang dasar hukum tetapnya lima tahun. Itu tetap. Tapi dalam hal terjadi perubahan, misalnya waktu pilkada, jadwalnya berubah, maka dibuat aturan, nah itu kan hukum transisi," tuturnya mencontohkan. Ia pun mendesak agar DPR lekas melaksanakan putusan MK dengan mengaturnya ke dalam undang-undang. 

Read Entire Article