Ilmuwan Keturunan Palestina dan Rekannya Raih Nobel Kimia Berkat Molekul 'Ajaib'

1 day ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Profesor kimia UC Berkeley, Omar Yaghi yang dianugerahi Hadiah Nobel Kimia 2025 Foto: Brittany Hosea-Small/UC Berkeley/Handout via REUTERS

Ilmuwan keturunan Palestina, Omar Yaghi, berhasil meraih Hadiah Nobel Kimia 2025. Penghargaan sains paling bergensi di dunia itu bersama dua rekan peneliti, Susumu Kitagawa dari Jepang dan Richard Robson dari Australia.

Terobosan mereka dalam menciptakan arsitektur molekuler berpotensi besar menjawab tantangan terbesar umat manusia, seperti perubahan iklim dan krisis air bersih.

Ketiga ilmuwan itu dianugerahi Hadiah Nobel atas pengembangan metal-organic frameworks (MOF) atau kerangka logam-organik. Ini adalah material yang dirancang di tingkat molekuler, terdiri dari ion logam sebagai fondasi yang dihubungkan oleh molekul organik panjang, menciptakan struktur kristal dengan rongga-rongga yang sangat luas.

Molekul ‘Penjawab’ Krisis Global

Keajaiban MOF terletak pada ruang kosongnya yang sangat besar. Komite Nobel menggambarkannya memiliki "sifat yang belum pernah terdengar sebelumnya". Sebuah material MOF seukuran gula batu bisa memiliki luas permukaan setara dengan sebuah lapangan sepak bola.

"Sejumlah kecil bahan semacam ini bisa jadi seperti tas tangan Hermione di Harry Potter. Ia bisa menyimpan gas dalam jumlah besar di dalam volume yang sangat kecil," kata Olof Ramstrom, anggota Komite Nobel untuk Kimia, mengutip Reuters.

Profesor Richard Robson dari University of Melbourne yang dianugerahi Hadiah Nobel Kimia 2025 Foto: Paul Burston/University of Melbourne/Handout via REUTERS

Potensi aplikasinya sangat luas dan relevan dengan isu global saat ini. MOF dapat digunakan untuk memanen air dari udara gurun, menawarkan solusi untuk krisis air bersih di daerah paling kering sekalipun.

MOF diklaim dapat menangkap karbon dioksida (CO2). Salah satu aplikasi yang menjanjikan adalah di pabrik semen, industri yang menyumbang 7% emisi CO2 global. MOF sudah mulai digunakan untuk menangkap emisi sebelum dilepaskan ke atmosfer.

Material tersebut juga mampu menyimpan gas beracun, memberikan cara yang lebih aman untuk mengelola limbah berbahaya. MOF pun bisa membersihkan polutan. Para ilmuwan telah mengembangkan puluhan ribu jenis MOF yang dapat memisahkan bahan kimia beracun seperti PFAS (dikenal sebagai "bahan kimia abadi") dari air.

Di balik penemuan revolusioner ini, tersimpan kisah hidup Omar Yaghi yang luar biasa. Ia lahir dari keluarga pengungsi Palestina di Yordania. Keluarganya tinggal di sebuah rumah satu kamar yang juga dihuni oleh ternak yang mereka pelihara. Orang tuanya bahkan hampir tidak bisa membaca atau menulis.

Ilmuwan Jepang Susumu Kitagawa yang dianugerahi Hadiah Nobel Kimia 2025 Foto: Kyodo/via REUTERS

Kecintaannya pada kimia dimulai pada usia 10 tahun ketika ia menemukan sebuah buku tentang molekul di perpustakaan. Kini, sebagai profesor di University of California, Berkeley, ia melihat penemuannya sebagai implementasi ilmu pengetahuan dasar yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

Penemuan MOF sendiri merupakan hasil kerja bertahap. Robson memulai konsep ini pada 1989, tapi hasilnya belum stabil. Kemudian, secara terpisah antara 1992 dan 2003, Kitagawa dan Yaghi membuat serangkaian penemuan revolusioner.