
PRESTASI luar biasa dicetak para siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur. Mereka berhasil membentuk 1.600 Kelompok Usaha Siswa (KUS) dan memecahkan Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Keberhasilan ini mendapat apresiasi langsung dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Menurut Gubernur Khofifah, pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan di Jawa Timur tidak hanya menekankan akademik, tetapi juga membentuk generasi muda yang kreatif, tangguh, dan berdaya saing.
Acara Millennial Entrepreneur Awards (MEA) 2025, yang digelar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Rabu (8/10), menjadi momen puncak bagi siswa berprestasi di bidang kewirausahaan.
“Program SMA Double Track dan kegiatan Millennial Entrepreneur Awards (MEA) adalah bukti nyata bahwa pendidikan di Jawa Timur bukan hanya mencetak lulusan, tetapi juga melahirkan generasi tangguh yang siap membangun masa depan,” ujar Khofifah.
Dalam MEA 2025, 1.600 Kelompok Usaha Siswa menampilkan berbagai ide bisnis inovatif. Mulai dari produk eco-friendly fashion, inovasi pangan sehat berbasis lokal, hingga aplikasi digital marketing karya pelajar.
“Semua karya tersebut membuktikan bahwa generasi muda Jawa Timur bukan hanya siap menjadi pencari kerja, melainkan siap menciptakan lapangan kerja baru,” tutur Khofifah.
Berjalan sejak 2018
Program SMA Double Track sendiri telah berjalan sejak 2018, menjangkau 400 sekolah di 28 kabupaten/kota dan melatih lebih dari 83.000 siswa. Bidang keterampilan yang diajarkan mencakup multimedia, tata boga, tata busana, kecantikan, teknik kendaraan ringan, teknik elektro, teknik listrik, serta pemasaran digital.
“Siswa Double Track tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga mampu bersaing dalam ekosistem ekonomi digital global,” terang Khofifah.
Keberhasilan siswa Double Track juga berdampak nyata pada ekonomi kreatif Jawa Timur. Hingga September 2025, nilai transaksi kelompok usaha siswa mencapai Rp4,75 miliar, dengan 1.200 produk unggulan. Bahkan, 35 produk sudah tercatat di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) sebagai bentuk keberlanjutan usaha.
Atas prestasi tersebut, Gubernur Khofifah menerima Piagam Penghargaan MURI nomor 12428/R.MURI/X/2025 atas pemrakarsa dan penyelenggara Program SMA Double Track kategori kelompok usaha siswa terbanyak. Piagam diserahkan langsung oleh Sri Widayati.
“Hal ini menjadi bukti bahwa inovasi pendidikan di Jawa Timur benar-benar membumi dan berdampak nyata bagi masyarakat,” ungkap Khofifah.
Sinergi Dinas Pendidikan Jatim
Keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi Dinas Pendidikan Jatim, Dunia Usaha dan Industri (DUDI), perguruan tinggi, serta pelaku UMKM. Jumlah mitra industri meningkat menjadi 432 mitra pada 2025, dibandingkan 359 mitra pada 2024, menghasilkan 899 peluang kerja baru, naik dari 578 peluang kerja sebelumnya.
“Kami mendorong integrasi antara pembelajaran berbasis teknologi digital dan kewirausahaan modern. Melalui platform Double Track Support System, siswa dapat mengakses pelatihan daring, showcase produk, hingga peluang pemasaran digital,” jelasnya.
Selain itu, Pemprov Jatim menyediakan fasilitas pembiayaan melalui Bank UMKM Jatim hingga Rp50 juta tanpa agunan, dengan bunga 0–3 persen, sebagai dukungan bagi siswa pelaku usaha.
“Kalau program ini berjalan, tentu Dinas Pendidikan akan melakukan asesmen sesuai persyaratan agar jejaring dan kolaborasi ini memberi manfaat besar bagi pelajar SMA/SMK kita,” terangnya.
Di akhir sambutannya, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya wirausaha muda yang berani bermimpi dan berinovasi, serta berkontribusi bagi pembangunan bangsa.
“Generasi yang kuat menghadapi tantangan, cerdas dalam berinovasi, dan tidak pernah berhenti untuk bertumbuh serta berkontribusi bagi negeri. Inilah semangat Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh,” pungkasnya.