
PENUNJUKAN sebagai wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dr Benjamin Paulus Octavianus sejalan dengan perhatian khusus Presiden RI Prabowo Subianto terhadap tuberkulosis (TB).
"Dokter Beni (Benjamin) sudah tahu ya adalah ahli spesialis paru dan salah satu atensinya Bapak Presiden mengenai percepatan eliminasi tuberkulosis," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin, kemarin.
Presiden sejak lama memiliki komitmen untuk menghapus TB dari Indonesia, mengingat penyakit ini masih menjadi salah satu penyebab kematian utama. "Presiden itu passion-nya, hatinya dari dulu ingin kalau bisa kalau penyakit yang membunuh 125.000 setiap tahun itu bisa cepat kita hilangkan,” tutur Budi.
Ada setumpuk PR sudah menumpuk seperti Indonesia adalah penyumbang kasus TB kedua terbesar di dunia. Laporan Global WHO Report 2025 menyebutkan bahwa sekitar 10% pasien TB dunia datang dari Indonesia, jadi satu dari 10 pasien TB dunia adalah orang Indonesia.
Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan Indonesia sudah punya target eliminasi TB pada 2030 sesuai Peraturan Presiden 67 tahun 2021, lengkap dengan angka yang harus dicapai. Hal ini ditambah lagi dengan TB juga merupakan salah satu target Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Win Presiden dan Wakil Presiden.
Di tambah lagi ada target Sustainable Development Goals (SDG's) untuk menghentikan epidemi TB dunia di 2030 di mana Indonesia sebagai bagian dari dunia tentu perlu berpartisipasi aktif untuk pencapaian SDG's ini.
"Bentuk program pengendalian TB sebenarnya sudah secara jelas sudah diketahui baik secara internasional/WHO, pengalaman negara lain dan juga pengalaman kita selama ini, sehingga dapat diimplementasikan di lapangan," kata Tjandra dalam keterangannya, kemarin.
Jika diikuti guideline WHO maka setidaknya ada lima kegiatan program yaitu pencegahan, skrining, diagnosis, pengobatan dan keadaan khusus.
"Dalam hal ini dapat saya sampaikan juga bahwa hanya beberapa hari yang lalu WHO baru mengeluarkan publikasi tentang pentingnya gizi dalam pengendalian TB, dan ini mungkin dapat dikaitkan dengan dua program penting Presiden kita, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG) dan penanggulangan TB," ungkapnya.
Selanjutnya Tjandra menyampaikan ada tiga prinsip dasar pengendalian TB yang disampaikan WHO pada World TB Day 2025, yaitu Commit, Invest and Deliver.
PROGRAM QUICK WIN
Upaya untuk menurunkan kasus TB juga merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Win Presiden Prabowo yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan. Program ini menjadi fokus untuk mempercepat eliminasi TB di Indonesia, sekaligus meningkatkan akses layanan kesehatan yang merata bagi masyarakat.
Dalam wawancara usai pelantikan, Budi memperkenalkan Wamenkes baru dengan menekankan pentingnya memberi teladan hidup sehat. “Tahu gak syaratnya mau kerja di Kemenkes? Harus sehat. Nah saya mau memperkenalkan, tadi siang Presiden Prabowo baru melantik wakil Menteri Kesehatan baru namanya dr Beni Oktavianus. Kenapa dokter Beni bisa masuk? Karena Pak Prabowo tahu beliau sekarang hidupnya lebih sehat jauh sebelum menjadi wamenkes,” katanya.
Dengan dilantiknya Benjamin, Kemenkes kini memiliki dua Wakil Menteri Kesehatan. Menkes memastikan bahwa Dante Saksono Harbuwono tetap menjabat, sehingga keduanya akan bekerja bersama mendukung program prioritas kesehatan nasional.
Menkes berharap dengan dukungan dua wakil menteri, Kemenkes dapat semakin optimal dalam mewujudkan transformasi kesehatan, mempercepat akses layanan, serta menurunkan beban penyakit di Indonesia.
Sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto melantik dr. Benjamin Paulus Octavianus sebagai Wakil Menteri Kesehatan yang baru di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/10).
Kehadiran Benjamin yang memiliki latar belakang sebagai dokter spesialis paru diharapkan semakin memperkuat upaya percepatan transformasi kesehatan nasional, khususnya dalam eliminasi TBC. (H-1)