Liputan6.com, Jakarta Di sela kesibukan syuting, artis Dea Lestari memperkuat Yayasan Srikandi Merah Putih yang menggagas aksi kepedulian sosial bertajuk Gerakan Pemajuan Produk UMKM Warga Binaan khususnya Perempuan. Mereka mengunjungi sejumlah Lembaga Pemasyarakatan alias Lapas.
Selain Lapas Perempuan Kelas II A, Yayasan Srikandi Merah Putih mengunjungi Lapas Kelas I A Tangerang. Dalam kunjungan tersebut, rombongan melihat langsung kegiatan produksi paving block yang dikelola warga binaan laki-laki.
Dea Lestari bangga bisa terlibat dalam program sosial semacam ini. Ia menilai, gerakan ini tak hanya bermanfaat dari sisi ekonomi, tapi juga memberi harapan baru bagi warga binaan untuk menata kembali kehidupan setelah bebas nanti.
“Program ini bagus dan inspiratif. Dengan dukungan artis dan influencer, promosi produk warga binaan bisa lebih besar gaungnya. Harapan kami, hasil karya mereka bisa jadi sumber penghasilan dan kebanggaan ketika kembali ke masyarakat,” ujar Dea Lestari.
Produk home decor dan kesenian buatan tangan Indonesia mendapat respon positif pasar New York, AS. Ini terlihat dari pameran Shoppe Project 2024 yang diikuti 11 UMKM Indonesia beberapa saat lalu. Selengkapnya liputan Rendy Wicaksana Jurnalis VOA di N...
Karya Mereka Luar Biasa
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Sabtu (11/10/2025), bintang film Panggilan Dari Kubur mengapresiasi kerja keras warga binaan dalam menghasilkan produk-produk berkualitas meski fasilitas terbatas.
“(Harus diakui) karya mereka luar biasa. Ini bukti bahwa semangat dan kreativitas tidak bisa dibatasi oleh tembok lapas,” kata Dea Lestari seraya memberi tahu Yayasan Srikandi Merah Putih digagas H. Amir.
Antusias dan Haru
“Kegiatan penyambutan berlangsung meriah, ditandai dengan penampilan tarian tradisional dan musik angklung yang dimainkan langsung warga binaan perempuan. Rasa antusias dan haru mewarnai momen ini,” ucap Dea Lestari.
Bintang sinetron SCTV Bukan Karena Tak Cinta itu menceritakan, para anggota Yayasan Srikandi Merah Putih serta artis menyapa satu per satu warga binaan yang memamerkan hasil karya UMKM dari kerajinan tangan, batik, hingga aneka makanan.
Kesempatan Kedua
Gerakan ini diharapkan jadi jembatan antara karya warga binaan dan masyarakat. Dengan dukungan publik, para warga binaan dapat memperoleh pengakuan, kepercayaan diri, serta kesempatan ekonomi baru setelah masa hukuman berakhir.
“Kami ingin menunjukkan bahwa setiap orang berhak mendapat kesempatan kedua. Produk karya warga binaan adalah bukti mereka mampu berkarya, berdaya, dan berkontribusi bagi bangsa,” H. Amir menjelaskan.