Menyebut nama Octavianti Dwi Nurmalita, kita langsung terbayang akan sosok pemain sayap yang gesit, lincah, dan selalu memberi kejutan di setiap pertandingan. Namun, perjalanan Octa—begitu ia akrab disapa—menuju panggung besar sepak bola Indonesia tidaklah selurus yang dibayangkan.
Kami, kumparanBOLANITA, berkesempatan mewawancarai pemain berusia 25 tahun tersebut secara eksklusif pada 5 Juli lalu. Berikut kisahnya.
Profil Octavianti Dwi Nurmalita
Octavianti lahir dan besar di Yogyakarta pada 25 Oktober 1998. Ia pertama kali bergabung dengan klub sepak bola satu dekade lalu di Srikandi Mataram yang terletak di kota kelahirannya.
Setelah menghabiskan waktunya di sana, Octa pindah ke Persis Solo, satu-satunya klub sepak bola wanita profesional di Indonesia. Ia bergabung pada 2022 lalu bersama dua penggawa Garuda Pertiwi yang lain, Remini Rumbewas dan Marsela Awi.
Octa bersama pemain Persis lain dikontrak selama dua tahun di sana. Namun karena liga tak kunjung berjalan, klub pun dibubarkan walau mereka masih punya sisa kontrak.
Kini, Octa aktif bermain di tim sepak bola wanita Yogyakarta. Ia dan timnya baru saja berlakon di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Akan tetapi, perjalanan Octa di pesta olahraga akbar nasional itu harus kandas di fase grup. Mereka hanya finis di posisi kedua klasemen dengan dua poin—kalah unggul dari Papua Pegunungan, yang sama-sama jadi tim debutan di ajang ini.
Dari Sekian Banyak Cabor, Hatinya Ada di Sepak Bola
Darah olahraga seolah mengalir deras dalam diri Octavianti. Sebelum terjun ke sepak bola, ia lebih dulu mencoba berbagai cabang olahraga (cabor), seperti pencak silat, voli, basket, dan futsal. Namun, hanya sepak bola yang mampu membuatnya jatuh cinta sepenuhnya.
Dedikasinya terhadap “si kulit bundar” tidak sia-sia. Di usia 20 tahun, Octa mendapatkan panggilan pertamanya di Timnas Wanita Indonesia.
“Pertama kali ikut seleksi Asian Games 2018. Cuma di situ aku pernah gagal juga, terus masuk lagi di 2019 awal. Sampai sekarang alhamdulillah,” kata Octa kepada kumparanBOLANITA.
Saking banyaknya pertandingan yang dilakoni, ia sampai lupa berapa caps-nya dari semenjak debut di timnas hingga sekarang.
“Caps? Berapa, ya? Pokoknya dari 2019… udah enam tahun,” ucap Octa dengan alis yang bertaut.