TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Infanteri Candra Kurniawan menanggapi seruan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) yang menginstruksikan pembakaran Bendera Merah Putih menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Ia menyebut tindakan itu sebagai bentuk teror dan propaganda yang kerap dilakukan kelompok bersenjata menjelang 17 Agustus.
"Setiap tahun menjelang peringatan hari Kemerdekaan RI, gerombolan OPM selalu melakukan intimidasi dengan aksi teror dan propaganda memberikan instruksi melarang dan bahkan membakar bendera merah putih," kata Candra lewat pesan singkat, Selasa, 5 Agustus 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Candra mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, kepolisian, aparat kampung, tokoh masyarakat, hingga warga untuk menjaga stabilitas keamanan menjelang hari kemerdekaan di tanah Papua. “Kodam XVII/Cenderawasih bersama Pemda, aparat kampung, Polri, para tokoh dan semua elemen masyarakat bersinergi bekerjasama melakukan pembinaan teritorial, komsos dalam menyemarakkan hari kemerdekaan RI, termasuk dalam penindakan dalam rangka melindungi masyarakat,” ujar dia.
Menurut Candra, tidak ada pengerahan tambahan pasukan ataupun operasi khusus untuk menghadapi ancaman tersebut. “Tidak ada penambahan pasukan dan tidak ada operasi khusus dalam hal ini,” kata dia.
Juru Bicara Komando Nasional TPNPB Sebby Sambom sebelumnya menyerukan warga Papua untuk menolak perayaan kemerdekaan Indonesia dengan cara membakar Bendera Merah Putih. Seruan itu disampaikan melalui pesan suara yang dibagikan Selasa, 5 Agustus 2025. “Bendera mereka, bendera iblis Merah Putih Indonesia harus dibakar di mana-mana. Semua pejuang, rakyat, wajib cabut dan bakar,” ujar Sebby.
Dalam sejumlah foto dan video yang dibagikannya, terlihat beberapa anggota TPNPB bersenjata membakar Bendera Merah Putih di lokasi yang tak disebutkan. Sebby mengklaim aksi itu sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintah Indonesia yang ia sebut menjajah Papua. “Tanah Papua adalah tanah Injil, yang sudah didoakan atas nama Tuhan dan moyang bangsa Papua,” ujar dia.
Pada awal Agustus, TPNPB sudah mulai menginstruksikan 36 Komando Daerah Pertahanan (Kodap) mereka bersiaga menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia. Sebby mengatakan milisinya akan membubarkan dan menyerang jika pemerintah darah, TNI-Polri dan masyarakat tetap memeriahkan HUT ke-80 RI.
Ancaman itu ditujukan kepada masyarakat pendatang atau warga di zona konflik yang pro-Indonesia. Zona yang dimaksud Sebby adalah Kabupaten Yahukimo, Pegunungan Bintang, Nduga, Puncak Jaya, Intan Jaya, Maybrat, Dogiyai, Paniai dan Deiyai. “Di wilayah ini tidak boleh ada orang luar Papua dan anggota TNI-Polri yang masuk. Tidak boleh ada pengibaran bendera merah putih juga,” kata dia Ahad, 3 Agustus 2025.